Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi China kini tengah bergolak dalam beberapa bulan terakhir. Angka pengangguran tinggi dan telah terjadi krisis di industri properti.

Pada hari Selasa, platform video Kuaishou Technology melaporkan laba bersih pertamanya dalam sejarah setelah catatan penjualan yang melampaui ekspektasi.

Performa Baidu. (Dok: Bloomberg)

Para investor saat ini berfokus pada ambisi pengembangan teknologi AI Baidu. Perusahaan menunjukkan kepemimpinannya di dalam negeri dengan meluncurkan saingan ChatGPT, Ernie pada bulan Maret.

Alibaba dan Tencent juga ikut pengembangkan versi lain ChatGPT ataupun Ernie. Mereka menggembar-gemborkan model pemrograman bahasa besar mereka sendiri untuk mencoba dan menandingi OpenAI. Tren yang menjadi pertanyaan untuk Baidu, apakah mereka akan tetap bertahan di tengah persaingan ini.

Robin Li, founder Baidu mengatakan bahwa perusahaannya menunggu persetujuan pemerintah Beijing untuk merilis Ernie kepada publik. Li tidak menetapkan target secara rinci.

Ilustrasi Baidu. (Dok: Bloomberg)

Belum pastinya kabar AI dari Baidu ini mencerminkan peraturan yang dimaksud untuk mengontrol konten dari pihak swasta bisa segera masuk ke pasar. Pengembang AI semacam ini mungkin akan terus berkembang, sebagai bagian dari kompetisi dengan produk asal AS.

Hingga saat itu, Li menyampaikan optimisme tentang prospek periklanan di tengah ekonomi China yang memanas. “Untuk sementar kedua tahun ini, kita akan terus melihat tren pemulihan yang cukup jelas untuk bisnis pemasaran online kami,” katanya kepada para analis.

Pada bulan Juni, perusahaan —yang juga pemimpin dalam bidang mobil autonomous/self-driving —mengklaim bahwa Ernie telah mengungguli ChatGPT dalam beberapa hal.

Grafik pergerakan saham Baidu.dibandingkan Alibaba dan Tencent. (Dok: Bloomberg)

Pada bagian lain grup perusahaan Tencent juga mengklaim hal serupa. Bahwa permodelan yang mereka kembangkan sudah menjadi salah satu yang terbaik di China. Alibaba juga tengah mengintegrasikan AI yang mirip ChatGPT ke dalam aplikasi rapat dan pesan mereka.

Baidu berharap pengembangan produk yang mirip ChatGPT menjadi aplikasi wajib yang harus dimiliki di era internet selanjutnya. Hal yang memikat kembali dari platform all-in-one seperti WeChat milik Tencent. 

Baidu telah mengorbankan biaya investasi dalam hal penelitian dan penyempurnaan teknologi AI selama bertahun-tahun. Baidu mengintegrasikan Ernie Bot le dalam berbagai lini bisnis, mulai dari komputasi awan hingga pengeras suara pintar. Baidu menyisihkan adana US$140 juta untuk berinvestasi di startup yang setipe dengan OpenAI.

Ilustrasi Baidu (Source: Bloomberg)

Saham Baidu telah naik sekitar 10% pada tahun ini, termasuk di antara saham-saham dengan kinerja terbaik di Hang Seng Tech Index. Perusahaan yang berkantor di Beijing ini dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang dalam bidang mesin pencarian dan pemasaran dan berevolusi sebagai penyedia teknologi seperti AI dan pengembang kendaraan autonomous.

Divisi komputasi awan menjadi penyokong pertumbuhan bisnis perusahaan di tengah krisis ekonomi di China. Divisi kendaraan autonomous, lewat taksi self-drivingnya berekspansi ke lebih banyak kota seperti Wuhan dan Chongqing.

Pendapatan AI cloud Baidu tumbuh 5%, sedikit lebih lambat dari kuartal sebelumnya yang mencapai 8%. Pemerintah menunda peluncuran proyek yang terkait dengan divisi AI cloud. Perusahaan berharap unit cloud-nya yang baru lahir dapat mengalahkan unit cloud yang lebih besar.

“Baidu dipandang sebagai pemimpin untuk AI generatif karena investasinya yang lebih terlihat selama bertahun-tahun," kata Vey-Sern Ling, direktur pelaksana Union Bancaire Privee, sebelum Baidu merilis kinerja. "Namun, pengembangan aplikasi AI generatif masih dalam tahap awal.”

Perusahaan ini juga mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menandatangani kemitraan pada awal bulan ini dengan tiga koperasi Amerika: Co-Alliance, Carroll Service Co. dan Premier Ag.

(bbn)

No more pages