CK Asset Holdings Ltd dalam pernyataan serupa juga melaporkan telah menjual apartemen bulan ini dengan harga terendah dalam tujuh tahun. Situasi ini diprediksi turut akan menekan pengembang lain untuk mengikuti jejaknya di pasar yang kompetitif.
Suku bunga yang lebih tinggi telah menghalangi pembeli memasuki pasar, dengan harga rumah sekunder turun ke level Februari setelah pemulihan singkat. JLL memperkirakan nilai rata-rata rumah akan turun sebanyak 10% pada paruh kedua.
Kondisi industri properti di Hong Kong nampaknya jauh berbeda dengan Singapura. Aktivitas penjualan rumah di Singapura dilaporkan mengalami peningkatan drastis pada Juli 2023. Sebanyak 1.412 unit hunian pribadi terjual sepanjang Juli, atau naik lima kali lipat dari bulan sebelumnya 278 unit.
Bloomberg bahkan mencatat ini jadi rebound tertinggi selama kurun waktu setahun, ketika 1.500 unit terjual pada November 2021, saat pemerintah perlahan melakukan pelonggaran pembatasan Covid-19.
Saking tinggi harga rumah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan mengumumkan perubahan kebijakan untuk meningkatkan keterjangkauan harga rumah.
Pada tanggal 8 Agustus lalu, Lee memberi sinyal akan ada penyesuaian karena pemerintah "harus memastikan perumahan publik terjangkau untuk warga Singapura dari semua kelompok pendapatan."
Para analis memperkirakan pemerintah akan meninjau batas pendapatan untuk membeli apartemen publik, tempat lebih dari 80% penduduk negara tersebut tinggal. Mereka juga memperkirakan akan ada peningkatan pasokan perumahan dan subsidi.
(bbn)