Tantangan struktural mencakup keinginan pemerintah untuk mengalihkan motor pertumbuhan ekonomi ke konsumsi dibandingkan investasi, bermanfaat mendorong permintaan bahan bakar dan pangan, akan tetapi tidak demikian bagi komoditas logam yang didorong oleh kegiatan konstruksi.
Belanja China yang eksplosif untuk energi bersih menawarkan peluang, kenaikan konsumsi material yang terkait dengan transisi hijau seperti batu bara. Akan tetapi, akan selalu trade-off, dalam kasus ini permintaan terhadap bahan bakar fosil akan berkurang.
Logam Dasar
Logam dasar telah mencatat penurunan setelah memuncak harganya pada Januari lalu akibat perekonomian kehilangan daya. Alhasil, tingkat keuntungan industri dan pabrik peleburan juga fabrikator, ikut hancur.
Penurunan tingkat profit pada separuh pertama tahun ini menjadi kinerja terburuk mereka dalam satu dekade. Data keuntungan industri pada Juli yang akan diumumkan hari Minggu nanti sepertinya akan menunjukkan luka yang lebih dalam di sektor tersebut.
Kemerosotan keuntungan pabrik-pabrik, khususnya alumunium, menjadi hasil dari kompetisi yang ketat dan perang harga di berbagai segmen, menurut analis Guotai Junan Futures Wang Rong.
Pada saat yang sama, persediaan tembaga dan alumunium, logam dasar yang paling banyak digunakan, juga telah menurun. Sementara persediaan tembaha juga hampir habis menurut Goldman Sachs Group Inc.
Ketika pendorong konsumsi tradisional terhenti, "Sumber pertumbuhan baru dari sektor energi ramah lingkungan telah mendukung permintaan logam," kata ANZ Group Holding.
Besi dan Baja
Konstruksi menyumbang 40% dari permintaan baja Tiongkok di mana bijih besi sebagai bahan baku utama menjadi totem ekonomi lama.
Taruhan terhadap pengucuran stimulus oleh otoritas China telah membantu harga tetap bertahan di atas US$100 per ton meskipun muncul keraguan bahwa Beijing akan menggelontorkan stimulus lebih besar lagi dengan membubung tingginya kasus utang.
Permintaan musiman meningkat di musim panas dan memasuki fase yang disebut sebagai bulan-bulan keemasan untuk aktivitas pembangunan, hal itu juga menaikkan harga tungku pemroses baja dan menurunkan stok bijih besi.
Meski demikian, kondisi pasar properti membawa para produsen baja tetap waspada dalam memutuskan impor lebih banyak untuk mengamankan suplai, menurut Steven Yu, analis Mysteel.
"Sementara hal ini bisa menyebabkan pabrik-pabrik terekspos jika tiba-tiba terjadi pemulihan mendadak berupa pemintaan baja di hilir. Hal itu masih menjadi isu yang diperdebatkan mengingat buruknya kesehatan ekonomi industri di China," jelas Atilla Widnell, Direktur Pelaksana Navigate Commodities.
Minyak Mentah
Pengiriman minyak mentah menjadi titik terang di antara berbagai impor komoditas China pada semester satu tahun ini dengan pertumbuhan permintaan tahun ini diprediksi mencapai 40% dari total permintaan global.
Akan tetapi, pemulihan saat ini mungkin mengalami hambatan menyusul langkah para penyuling mengurangi impor dan beralih menghabiskan pasokan.
Kebutuhan untuk mengisi kembali stok belum akan kembali menguatkan impor yang pada Juli lalu terjatuh ke level terendah tiga bulan terakhir. Akan tetapi, banyak permintaan produk minyak terlihat di pasar ekspor dibandingkan di dalam negeri China.
Ekspor diesel China pada Juli, misalnya, naik tiga kali lipat dibanding bulan sebelumnya.
Secara domestik, gambarannya lebih suram. Konsumsi diesel terpatahkan oleh aktivitas industri yang lemah. Sementara permintaan bensin juga terhambat adaptasi cepat masyarakat terhadap kendaraan listrik.
Sektor petrokimia China, pembuat plastik dan karet, menyaksikan penurunan yang jarang terjadi dalam penjualan dan tingkat keuntungan pada semester satu lalu. Sektor ini bergantung besar pada kesehatan pasar properti.
Batu Bara dan Gas
Aktivitas perekonomian China terutama didukung oleh batu bara, bahan bakar andalan negeri itu. Beijing telah menggenjot baik output maupun impor untuk mendorong pemulihan yang pada akhirnya mengecewakan. Alhasil, terjadi kelebihan pasokan yang membuat harga batu bara merana.
Kini, setelah puncak kebutuhan pendingin di musim panas telah berlalu -AC adalah pemakan listrik terbesar- pembangkit listrik dapat memilih untuk membuang pasokan apabila indikator industri tetap suram. Hal itu akan semakin menekan pasar.
Kelesuan ekonomi Tiongkok juga kemungkinan akan membatasi laju pengiriman barang ke dalam negeri yang meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu. Pembelian gas alam cair yang menjadi bahan bakar alternatif juga diperkirakan melambat akibat melimpahnya stok batu bara.
Pelemahan yuan, yang membuat harga komoditas dalam dolar AS lebih mahal juga menjadi hambatan lain bagi pembeli.
Babi
Pembukaan lagi perekonomian China setelah pandemi tidak memberikan kabar gembira bagi permintaan daging favorit masyarakat Tiongkok, babi.
Rumah tangga justru menghemat uang tunai di kala ketidakpastian ekonomi meningkat. Lemahnya pasar daging babi berdampak pada perekonomian yang lebih luas. Daging mempunyai beban berat dalam harga panfan yang merupakan kontributor besar terhadap jatuhnya deflasi konsumen pada Juli.
Pemulihan yang mengecewakan ini menyebabkan sebagian peternak babi mengalami kerugian tahun ini dan pasar daging babi mencetak surplus.
(bbn)