Dalam konteks trading, istilah "spoofing" adalah strategi ilegal di mana trader menempatkan pesanan dengan niat untuk memanipulasi harga pasar, tetapi dengan niat untuk membatalkannya sebelum pesanan tersebut diselesaikan.
Tujuannya adalah untuk menciptakan persepsi palsu tentang permintaan atau penawaran di pasar, sehingga trader lain merespons dengan cara yang menguntungkan si pelaku. Setelah mendapatkan keuntungan dari reaksi pasar yang dimanipulasi, trader yang melakukan spoofing akan membatalkan pesanan palsunya.
Dalam menjatuhkan hukuman, hakim menyatakan bahwa Smith dan Nowak jelas tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah.
"Ini adalah pelanggaran serius yang Anda lakukan," kata Hakim Chang kepada Nowak.
"Apa yang terjadi di sini sama dengan menyebarkan kebohongan ke pasar. Integritas adalah komponen penting bagi pasar keuangan. Kebohongan ini mempengaruhi pasar."
Hukuman penjara kepada kedua pria ini dimaksudkan untuk memperingatkan publik bahwa manipulasi pasar akan dihukum. "Saya mencoba mencegah semua bentuk penipuan keuangan di pasar," katanya.
Nowak akan memulai hukumannya pada 23 Oktober dan Smith pada 15 Januari. Pengacara kedua pria tersebut mengatakan mereka berencana mengajukan banding atas vonis mereka.
Smith dan Nowak "menggunakan posisi mereka sebagai trader paling berpengaruh di pasar logam mulia dunia untuk berupaya memanipulasi harga demi keuntungan mereka," kata Asisten Jaksa Agung AS Pelaksana Nicole M. Argentieri dalam sebuah pernyataan.
Kasus JPMorgan adalah bagian dari tindakan keras oleh jaksa federal terhadap spoofing. Smith dan Nowak menggunakan teknik tersebut untuk memanipulasi harga emas dan perak dari tahun 2008 hingga 2016.
JPMorgan, bank terbesar di AS, sepakat pada tahun 2020 untuk membayar US$920 juta (Rp14 triliun) untuk menyelesaikan tuduhan Departemen Kehakiman terhadap perusahaan itu, yang merupakan denda terbesar yang pernah dibayarkan oleh lembaga keuangan mana pun yang dituduh melakukan manipulasi pasar sejak krisis keuangan global 2008.
Spoofing dulu lazim di dunia komoditas. Praktik tersebut menjadi ilegal setelah tahun 2010 terbit Undang-undang di AS yang mencakup beberapa reformasi perbankan dan pasar sebagai respons terhadap krisis keuangan.
(bbn)