Otoritas moneter Singapura, yang telah memperketat kebijakan lima kali sejak 2021, diperkirakan akan tetap demikian saat meninjau pengaturan berikutnya pada Oktober guna mendukung ekonomi, yang pertumbuhannya tidak memenuhi perkiraan pada kuartal terakhir.
Inflasi keseluruhan mereda menjadi 4,1% pada Juli. Angka tersebut lebih lambat dari perkiraan 4,2% oleh ekonom dalam survei Bloomberg dan hasil 4,5% pada Juni.
"Gangguan rantai pasokan global sebagian besar telah mereda, dan harga komoditas energi dan makanan tetap di bawah level setahun lalu," demikian menurut pernyataan bersama dari MAS dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.
"Inflasi di mitra dagang utama Singapura juga menunjukkan tren pelonggaran.”
Adapun inflasi inti diperkirakan akan lebih moderat dalam beberapa bulan mendatang.
Pemerintah memperkirakan pada 2023, inflasi umum dan inflasi inti diperkirakan masing-masing diperkirakan ada di kisaran 4,5%-5,5% dan 3,5%-4,5%.
--Dengan asistensi Tomoko Sato.
(bbn)