Kebakaran ini merupakan contoh kejadian cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir. Suhu yang mencetak rekor, badai dahsyat, banjir, dan kebakaran hutan telah menghebohkan Eropa dan Amerika Utara. Hanya dalam beberapa hari terakhir Yunani telah mengalami kebakaran membakar lebih dari 99.000 hektar lahan.
Pemanasan global telah meningkatkan intensitas peristiwa-peristiwa seperti ini. Terlebih setelah Juli dinyatakan sebagai bulan paling panas sepanjang sejarah.
Di Alexandroupolis, gelap tiba lebih awal pada hari Selasa karena kebakaran yang telah berkobar sejak Sabtu pagi memenuhi udara dengan asap dan debu.
Kebakaran ini juga merusak kabel listrik, yang memutus aliran listrik di pulau Samothraki di Laut Aegea utara.
Kebakaran lain terjadi pada hari Selasa di Aspropyrgos, sebuah kota di sebelah barat laut Athena. Pihak berwenang pun mengungsikan sebagian wilayah tersebut dan menghentikan lalu lintas di salah satu jalan raya utama menuju ibu kota.
Menurut juru bicara dinas pemadam kebakaran kepada Open TV, telah terjadi 473 kebakaran di wilayah tersebut sejak awal Mei. Dikatakan, kebakaran itu sebagian besar dipicu oleh kembang api ilegal.
Di Fili, sebuah kota kecil di lereng Pegunungan Parnitha sekitar 25 kilometer sebelah barat laut Athena, pola angin yang berubah mendorong nyala api menuju daerah pemukiman. Penduduk setempat melawan kebakaran dengan selang kebun dan bergegas melindungi kuda dan domba.
Juru bicara dinas pemadam kebakaran mengatakan kepada web TV pada Selasa, kebakaran di Alexandroupolis dan wilayah Attika, termasuk Athena, Fili, dan Aspropyrgos, merupakan yang paling sulit saat ini. Di beberapa daerah, angin bertiup dengan kecepatan hingga 74 km per jam. Rumah-rumah, mobil, hingga bisnis telah hancur.
Juru bicara pemerintah dan partai oposisi Syriza saling melontarkan kecaman pada hari Selasa saat situasi darurat berlangsung.
Dalam wawancara dengan ERT TV yang dikelola negara, juru bicara pemerintah Pavlos Marinakis menuduh oposisi berusaha menggunakan kebakaran untuk tujuan politik. Kebakaran adalah "fenomena yang terjadi di seluruh dunia," katanya.
Juru bicara Syriza, Stergios Kalpakis, merespons dengan hal serupa. "Untuk hari keempat negara ini mengalami neraka yang membara, dengan hilangnya sesama manusia kita dan bencana lingkungan yang tak terhitung," tulisnya. Dia menambahkan, pemerintah sedang sibuk menyerang partainya daripada menangani kebakaran "dengan tepat dan efisien."
Dalam pernyataan yang dikeluarkan sore harinya, Menteri Migrasi Dimitris Kairidis mengungkapkan duka yang dirasakan pemerintah atas korban tewas di Hutan Dadia.
"Terlepas dari upaya konstan dan gigih dari pihak berwenang Yunani untuk melindungi perbatasan dan kehidupan manusia, tragedi ini sekali lagi mengkonfirmasi bahaya migrasi yang tidak resmi," tambahnya.
--Dengan asistensi dari Fergal O'Brien, Cedric Sam, dan Lars Paulsson.
(bbn)