Logo Bloomberg Technoz

Namun, terbuka lebar kemungkinan bahwa para pejabat tinggi Federal Reserve justru mengatakan lonjakan inflasi belum sepenuhnya berada dalam kendali.

“Imbal hasil (Yield) surat utang Pemerintah Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Jepang semuanya naik di tengah dorongan kenaikan suku bunga global. Yield surat utang Pemerintah Jepang naik menjadi 0,66%, tertinggi sejak 2014, memperbesar prospek bahwa Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) akan melakukan intervensi pasar dengan memborong surat utang Pemerintah Jepang dari pasar untuk memperlambat kenaikan yield,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Tom Essaye, dari Buletin "The Sevens Report" mengatakan, kini bukan tingginya suku bunga yang penting, tetapi berapa lama itu tetap tinggi.

"Jika kita melihat Powell memberikan isyarat akan tinggi lebih lama pada hari Jumat, kita perlu bersiap untuk volatilitas pasar ekuitas yang lebih besar,” ujar Tom.

Ketahanan ekonomi AS yang kuat telah mendorong investor mengambil posisi bahwa suku bunga acuan akan tetap tinggi, meskipun setelah The Fed selesai melakukan pengetatan kebijakan moneter.

Dari dalam negeri, Neraca Berjalan (Current Account) tercatat defisit US$1,93 miliar yang merupakan 0,5% dari PDB pada kuartal II-2023, dari surplus sebelumnya US$3,85 miliar yang setara dengan 0,9% dari PDB pada kuartal II-2022. 

Ini adalah defisit Neraca Berjalan pertama sejak kuartal II-2021 seiring dengan anjloknya Neraca Perdagangan di tengah penurunan harga komoditas, perlambatan ekonomi global, dan permintaan domestik.

Bank Indonesia menuturkan, terjadinya defisit neraca berjalan disebabkan oleh penurunan surplus neraca perdagangan non-migas, serta peningkatan defisit neraca migas, neraca jasa dan neraca pendapatan primer.

Selama semester I-2023, surplus Neraca Perdagangan menyusut menjadi US$1,05 miliar dari sebelumnya mencatat US$4,40 miliar pada semester I-2022.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG kembali menguat 0,73% ke 6.916 dan didominasi oleh volume pembelian, penguatan IHSG pun mampu menembus MA-20 namun masih tertahan oleh resistance terdekat di 6.928.

“Apabila IHSG mampu menembus area resistance tersebut, maka label merah akan berlaku, sehingga IHSG diperkirakan akan berlanjut menguat ke rentang 6.966–7.013,” papar Herditya dalam risetnya pada Rabu (23/8/2023).

Herditya juga memberikan catatan, tetap waspadai area support di 6.834, apabila IHSG break area tersebut, maka IHSG akan membentuk wave iv pada label hitam dengan arah koreksi ke rentang 6.793-6.800.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, HRUM, MDKA, MEDC dan TOWR.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpeluang uji resistance 6.930–6.950 pada hari ini. Secara teknikal, IHSG kembali ke atas MA-20 dan Stochastic RSI berpotensi membentuk golden cross di kisaran oversold area.

Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham BBCA, BMRI, BBRI, TLKM, ASII, UNTR, ITMG dan HRUM.

(fad)

No more pages