Blok tersebut diperkirakan mendiskusikan ekspansi keanggotaannya, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat tentang bagaimana hal itu harus dilakukan.
Sementara Afrika Selatan dan Rusia mendukung penambahan anggota baru, India khawatir kelompok tersebut menjadi corong bagi China, dan Brazil khawatir langkah ini akan menjauhkan Barat.
Pernyataan Xi dalam forum tersebut memberikan jaminan mengenai ekonomi China, yang telah menjadi objek kekhawatiran di pasar keuangan global di tengah pertumbuhan yang melambat, pasar properti yang lesu, dan risiko deflasi.
"Ekonomi China memiliki ketahanan yang kuat, potensi yang luar biasa, dan stamina yang hebat," kata Wang mewakili Xi.
"Dasar-dasar yang mendukung pertumbuhan jangka panjang China akan tetap tidak berubah. Kapal raksasa ekonomi China akan terus melaju dan berlayar ke depan."
Presiden Brazil Luiz Ignacio Lula da Silva mengatakan saat menghadiri KTT itu bahwa negara-negara BRICS harus mencari unit referensi untuk mempercepat proses de-dollarisasi.
"Saya telah membela ide mengadopsi unit referensi untuk perdagangan, yang tidak akan menggantikan mata uang nasional kita," katanya pada forum bisnis BRICS di Johannesburg, menambahkan bahwa negara-negara Global South telah melampaui bobot G-7 dalam hal daya beli.
Xi mengatakan dalam briefing bersama dengan Ramaphosa di Pretoria setelah kunjungan kenegaraan bahwa China siap mengimpor lebih banyak "produk berkualitas" dari Afrika Selatan dan akan memperdalam kerja sama bilateral dalam listrik, energi baru, dan inovasi, sambil mendorong perusahaan China untuk berinvestasi di negara paling terindustrialisasi di Afrika ini.
(bbn)