Logo Bloomberg Technoz

Harga Tembaga Naik Nyaris 1%, Sedikit Lagi Masuk Fase Bullish

Hidayat Setiaji
23 August 2023 07:45

Pekerja berjalan di Kompleks Peleburan Tebing Tembaga Vale di Sudbury, Ontario, Kanada (Dok. Bloomberg)
Pekerja berjalan di Kompleks Peleburan Tebing Tembaga Vale di Sudbury, Ontario, Kanada (Dok. Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga tembaga naik pada perdagangan kemarin. Kenaikannya mencapai hampir 1%.

Pada Selasa (22/8/2023), harga tembaga di London Metal Exchange ditutup di US$ 8.230/ton. Naik 0,94% dibandingkan hari sebelumnya.

Namun dalam seminggu terakhir, harga tembaga masih turun 0,58% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga anjlok 2,97%.

Pelemahan ekonomi China menjadi beban bagi harga tembaga. Saat China melambat, maka harga tembaga akan terpengaruh. Maklum, China adalah konsumen tembaga terbesar dunia.

Sejumlah data ekonomi menunjukkan kelesuan ekonomi di China adalah hal yang nyata, bukan mitos belaka. Produksi industri pada Juli tumbuh 3,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Melambat dibandingkan Juni yang tumbuh 4,4% yoy.