Berdasarkan pendekatan Moving Average (MA), peluang rebound harga emas sudah terlihat. MA-10 menunjukkan harga emas di posisi US$ 1.899,36/ons, yang sepertinya bisa menjadi target kenaikan atau resisten terdekat.
Kemudian, harga emas akan menguji level US$ 1.900/ons, tepatnya di US$ 1,919,68/ons yang terlihat di MA-20.
Sementara titik support harga emas ada di US$ 1.890/ons. Jika tertembus, maka harga bisa turun lagi menuju US$ 1.885/ons.
Tertahan Dolar
Mengutip riset OANDA, harga emas masih sulit menanjak karena tertahan penguatan dolar AS. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,44%. Selama sebulan terakhir, kenaikannya mencapai 2,49%.
“Harga emas sangat terkait dengan DXY. Saat ini ada kemungkinan DXY akan mengalami false breakout dan bergerak melemah. Jika ini terjadi, maka harga emas akan segera menembus level US$ 1.900/ons dan menuju US$ 1.912,25/ons,” papar riset itu.
Harga emas, lanjut riset OANDA, bisa kemudian naik lagi menuju US$ 1.925/ons. Namun dalam jangka menengah, trennya masih negatif.
“Ada kemungkinan turun ke kisaran US$ 1,890-1.850/ons,” tambah riset tersebut.
(aji)