Bloomberg Technoz, Jakarta - Zoom Video Communications Inc., pemilik aplikasi meeting online, mengumumkan rencananya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 15% pekerjanya. Alasannya, ketidakpastian ekonomi global.

CEO Zoom Eric Yuan menuliskan pada blognya pada selasa (07/02/2023) bahwa perusahaannya akan memangkas sekitar 1.300 karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi. Yuan menyebut dirinya bertanggung jawab atas kebijakan ini dan akan memotong sendiri gajinya dan merelakan bonusnya.

Eric Yuan menambahkan jumlah karyawan Zoom meningkat tiga kali lipat dalam dua tahun. Pada Januari 2020 sebelum wabah Covid-19 dinyatakan sebagai kondisi darurat nasional di Amerika Serikat, Zoom memiliki 2.500 karyawan.

“Kami tidak memanfaatkan waktu yang ada secara bijak untuk menganalisis tim kami secara menyeluruh atau menilai apakah kami tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Eric Yuan, Bloomberg News melaporkan, Selasa (8/2/2023).

PHK karyawan yang dilakukan Zoom merupakan angka cukup besar dibandingkan dengan yang dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak lainnya termasuk Salesforce Inc., Microsoft Corp. dan Workday Inc. Saham perusahaan naik 9,9% yang ditutupUS$ 84,66 (Rp 1,3 juta) pada perdagangan saham kemarin, meraih lonjakan satu hari terbesar dalam tiga bulan. Meskipun sahamnya naik pada hari Selasa, sahamnya telah anjlok 85% dari level tertinggi sepanjang masa pada Oktober 2020 dan saat ini berada pada level pra-pandemi.