Logo Bloomberg Technoz

“Saya rasa cukup aman untuk mengatakan bahwa krisis iklim ini membuat saya terjaga di malam hari. Bukan hanya soal manifasting, tetapi juga bagaimana kita menanganinya atau tidak menanganinya. Saya pikir seharusnya lebih spesifik di sini: bagaimana para pemimpin dunia, pemerintah dan perusahaan tidak menanganinya. Kita merasa memikul beban dunia di pundak kita dan merasa harus bertanggung jawab. Saya pernah berada di situasi di mana saya berpikir ‘Apakah saya belum cukup melakukan? Apakah saya kurang mengganggu? Bagaimana saya bisa menggunakan kekuatan dan hak istimewa saya untuk benar-benar menentang pemerintah?,” kata Tori.

Menurut Tori sering terjadi ‘pertengkaran’ di dalam pikirannya karena terlalu memikirkan masalah tentang krisis iklim. “Ada begitu banyak pertanyaan di diri saya yang timbul dari narasi tersebut, ‘Oh, saya masih maksimal.’ Karena itu, kita harus menghadapi banyak rasa cemburu, yang menjadi faktor kenapa saya selalu terjaga di malam hari (kurang tidur). Tetapi kenyataanya adalah ada beberapa orang yang sangat kuat dan berpengaruh dalam membuat keputusan untuk memperbaiki dunia,” ujarnya.

Tori mengungkap dirinya pernah berada dalam posisi yang sangat down saat dirinya diangkat sebagai juru bicara. “Saya sangat stres berpikir tentang apa artinya mewakili gerakan ini dengan setia dan tidak jatuh ke dalam pengaruh cult personality,” tambahnya.

Tori yang tumbuh besar di Hong Kong merasa sangat vokal saat tinggal di sana. Tori merasa ketika tumbuh di tempat di mana kebebasan dan keamanan tidak dijamin, membuat anda belajar untuk bersuara.

“Melalui pengalaman-pengalaman itu, saya benar-benar mulai menyelidiki — apa yang membuat saya begitu tidak sehat? Apa yang membuat hidup saya lebih berarti di dunia ini? Sebagian dari adalah menjadi wanita, sebagian lagi warna kulit, sebagian lagi adalah menjadi seseorang yang neurodivergen dan merasa sulit untuk cocok dengan cara-cara hidup ‘neurotipikal,” kata Tori.

Tori yang kini berusia 29 tahun sudah terlibat dalam gerakan krisis iklim selama 10 tahun. Dirinya memulai karier sebagai aktivis iklim saat muda, dan kini umurnya sudah hampir 30 tahun, yang membuat dirinya tidak seperti dulu lagi.

“Tetapi saya dapat berbicara banyak tentang arti menjadi aktivis iklim muda, karena saya pernah menjadi salah satunya. Navigasi itu sangat menarik, karena ada obsesi dengan aktivisme iklim muda. Saat ini, saya lebih tertarik pada bagaimana kita membangun tindakan lintas generasi,” ujar Tori.

“Sangat menarik untuk mengatakan bahwa orang muda peduli tentang krisis iklim, karena itu seolah-olah memilukan pada saat yang bersamaan. Tetapi saya pikir itu benar-benar menghilangkan agensi yang kita semua miliki,” tutupnya.

— Dengan asistensi dari Olivia Rudgard

(bbn)

No more pages