Korea Utara telah mengutuk latihan militer gabungan tersebut dengan menyebutnya sebagai "latihan perang." Mereka juga mengancam dapat "menghukum pasukan musuh yang mengancam kedaulatan negara kami," seperti yang dilaporkan oleh Kantor Berita Resmi Korea Utara, Korean Central News Agency, Selasa (22/8/2023). Pyongyang mengatakan, "perang termonuklir" berskala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya akan segera terjadi di Semenanjung Korea.
Latihan pertahanan ini juga kembali dilakukan usai sebuah alarm berbunyi dan menimbulkan kepanikan di Kota Seoul, 31 Mei lalu. Saat itu, Korea Utara tengah meluncurkan roket luar angkasa namun gagal dan jatuh ke Laut Kuning. Para penduduk Ibu Kota Korea Selatan tersebut menerima notifikasi atau peringatan dari ponsel masing-masing. Isinya, mereka diminta segera mencari tempat perlindungan. Akan tetapi, warga Seol belum mengetahui di mana saja lokasi tempat perlindungan tersebut.
Meski berlaku di seluruh wilayah Kota Seoul, pemerintah memastikan sejumlah lokasi dan kegiatan tak akan terpengaruh latihan pertahanan tersebut. Operasional rumah sakit, kereta bawah tanah, kereta, pesawat terbang, dan kapal tetap berjalan normal.
(bbn)