Pheu Thai berada di posisi kedua setelah Partai Move Forward, yang telah mendorong perubahan terhadap undang-undang yang membatasi kritik terhadap monarki yang kuat di negara ini yang dipimpin oleh Raja Maha Vajiralongkorn.
Kesepakatan antara mantan rival ini efektif menutup pintu bagi Move Forward untuk berkuasa. Pita Limjaroenrat, pemimpin berusia 42 tahun dari partai tersebut yang mengenyam pendidikan di Universitas Harvard, telah berjanji untuk tetap melanjutkan perjuangannya. Sikapnya itu kemudian mendorong senator untuk menolak memberinya jabatan perdana menteri.
Setelah mendarat di Thailand pada hari Selasa, Thaksin membungkuk di depan potret raja untuk menunjukkan kesetiaannya sebelum dibawa ke penjara untuk menjalani hukuman penjara atas berbagai kasus yang berasal dari masa jabatannya sebagai perdana menteri. Pemerintahannya memang berakhir dengan kudeta pada 2006. Thaksin diperkirakan akan menerima pengampunan dari kerajaan.
Sementara itu, Srettha akan berusaha untuk melanjutkan pembentukan kabinet di antara aliansi 11 partai yang dapat menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi di ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini, yang sekarang berkembang dengan salah satu tingkat pertumbuhan terendah di kawasan tersebut.
Investor, yang telah meninggalkan saham-saham Thailand sejak pemilihan pada bulan Mei, akan mengamati apakah Srettha akan melanjutkan janji koalisinya untuk memulihkan ekonomi dengan pemberian uang tunai dan sejumlah stimulus fiskal.
Srettha adalah seorang veteran selama tiga dekade di industri properti dengan gelar MBA dari Claremont Graduate School di Amerika Serikat. Ia bergabung dengan partai Pheu Thai awal tahun ini, pertama-tama mengambil peran sebagai penasihat utama bagi putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra, sebelum kemudian ditetapkan menjadi salah satu dari tiga kandidat perdana menteri.
Seorang pemain sepak bola yang bersemangat dan penggemar Liverpool FC di Liga Utama Inggris, Srettha memimpin Sansiri Pcl yang berbasis di Bangkok selama beberapa dekade sebelum mengundurkan diri sebagai presiden dan kepala eksekutif pada bulan April.
Dalam wawancara dengan Bloomberg awal tahun ini, Srettha mengatakan bahwa ia ingin menstimulasi perekonomian yang pertumbuhannya tertinggal dari negara tetangganya, dan menjembatani kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Ia juga yang mengungkapkan skema "dompet digital" Pheu Thai yang akan memberikan 10.000 baht kepada setiap warga Thailand yang berusia 16 tahun ke atas.
Perdana menteri baru juga harus melanjutkan janji kampanye Pheu Thai seperti kenaikan upah minimum sebesar 70%, jaminan pendapatan rumah tangga sebesar 20.000 baht per bulan, dan menambah keuntungan petani hingga tiga kali lipat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 5%.
Data pada hari Senin (21/8/2023) menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand tumbuh sebesar 1,8% pada kuartal kedua, melebihi perkiraan analis yang mencapai pertumbuhan sebesar 3%. Hal ini mendorong otoritas untuk mengurangi perkiraan pertumbuhan tahun 2023 menjadi kisaran 2,5% hingga 3%, dari 2,7%-3,7% yang sebelumnya diproyeksikan.
Ekonomi senilai $500 miliar yang bergantung pada perdagangan dan pariwisata menghadapi tantangan dari perlambatan di China, yang telah merugikan ekspor Thailand, serta perlambatan kembalinya turis China ke Thailand.
--Dengan bantuan dari Pathom Sangwongwanich.
(bbn)