“The Fed telah menaikkan suku bunga 11 kalinya sejak perang Rusia–Ukraina dimulai pada awal 2022. Suku bunga The Fed sekaligus menjadi rekor suku bunga tertinggi Amerika Serikat (AS) sejak dua dekade terakhir,” tulis Panji dalam risetnya.
Sebagai reaksi dari sikap hawkish The Fed, aset kripto mengalami kontraksi. Di sisi lain, imbal hasil Treasury Amerika Serikat bertenor 10 tahun mencatatkan angka tertinggi sejak 2008 sehingga memberikan sentimen positif bagi pergerakan mata uang dolar AS.
Selain itu, aset kripto juga mendapat tekanan setelah laporan dari The Wall Street Journal pada (17/8/2023) kemarin mengutip bahwa SpaceX mungkin telah melepas sebagian atau seluruh kepemilikan Bitcoin senilai US$373 juta, atau sekitar Rp5,71 triliun.
“Meski demikian, belum ada pernyataan resmi dari SpaceX maupun Elon Musk terhadap rumor yang beredar ini,” ujar Panji.
Terlepas dari fakta dan kebenaran tersebut, Panji menyebut kabar ini telah menyebabkan kekhawatiran pasar yang menyebabkan aksi jual pada pekan lalu.
Pada Selasa sore pukul 16.00 WIB, Bitcoin tengah bergerak pada kisaran harga US$26.055 melemah 0,1% dalam 24 jam, dan drop 11,40% dalam sepekan. Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini berada di angka US$507 miliar turun lebih dari US$50 miliar dalam sepekan.
Ethereum ETH juga dalam zona merah dengan drop 0,5% dalam 24 jam, dan menetap pada harga US$1.664,62.
Selanjutnya token Ripple XRP Koin juga tengah dalam tekanan. Dengan mencatatkan pelemahan 0,1% dalam 24 jam menjadi US$0,5177.
Secara keseluruhan, total kapitalisasi pasar aset kripto anjlok lebih dari 10% dalam sepekan terakhir turun dari angka US$1,15 triliun pada sebelumnya hingga sempat turun ke bawah angka US$1 Triliun pada Kamis pekan kemarin. Namun mulai berangsur naik angka US$1,03 triliun pada Selasa.
“Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar memiliki pengaruh yang kuat terhadap pergerakan aset kripto lainnya. Penurunan Bitcoin pekan lalu menyebabkan dampak negatif ke Altcoin karena investor melihat pergerakan Bitcoin sebagai tonggak utama kepercayaan investor ketika berinvestasi di pasar kripto,” jelas Panji.
Dua Altcoin yang mengalami penurunan paling anjlok dalam tujuh hari terakhir antara lain Conflux (CFX) melemah 35,20% bertengger pada harga US$0,1260 dan Yield Guild Games (YGG) terperosok 30,95% menjadi US$0,2285.
Kemudian, Shiba Inu (SHIB) drop 22,17% ke harga US$0,000007985, Bitcoin Cash (BCH) merosot hingga 20,35% dan tengah parkir pada harga US$185,72.
Sentimen Pekan Ini
ETF Spot Bitcoin akan menjadi katalis paling kuat untuk menunjang tren kenaikan di pasar aset kripto di masa yang akan datang. Meskipun keputusan dari BlackRock dan Filedity belum jatuh tempo hingga 2 September mendatang.
Selain itu, pekan ini pelaku pasar juga akan mencermati keputusan dalam kasus Grayscale dengan SEC terkait konversi Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi ETF Spot yang diperkirakan rilis pada hari Selasa (22/8/2023) atau Jumat (25/8) waktu setempat.
Selain itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan menyampaikan pembicaraan tentang prospek ekonomi pada Jumat (25/8/2023) di rapat Bank Sentral yang diadakan setiap tahun di Jackson Hole.
Dalam kesempatan tersebut, Jerome Powell akan memberikan pandangan terbaru terkait pengetatan kebijakan untuk menekan inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi yang kuat.
“Pasar aset kripto harus bersiap menghadapi hari Jumat yang bergejolak. Pidato Powell berpotensi dapat menggerakkan pasar keuangan dan pasar aset kripto,” kata Panji.
(fad/wep)