Logo Bloomberg Technoz

Bitcoin Cetak Rekor Pekan Terburuk, Ada Apa?

Muhammad Julian Fadli
22 August 2023 18:35

Topi logo Bitcoin, milik peserta Dubai Crypto Expo di Dubai, United Arab Emirates (UAE).(Christopher Pike/Bloomberg)
Topi logo Bitcoin, milik peserta Dubai Crypto Expo di Dubai, United Arab Emirates (UAE).(Christopher Pike/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan aset kripto kompak bergerak di zona merah sepanjang satu minggu perdagangan terakhir, termasuk Bitcoin yang melemah 11,40% hingga jatuh ke bawah US$26.000. Bahkan ini merupakan angka kontraksi terburuk sejak November 2022 kemarin setelah adanya kegagalan FTX silam.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, penurunan harga Bitcoin terjadi sejak risalah pertemuan Juli oleh Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/the Fed) yang dirilis pada Kamis pekan lalu (17/8/2023).

Adapun dalam risalah tersebut, The Fed memberikan sinyal adanya potensi kenaikan inflasi yang juga akan menyebabkan potensi kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut.

Terakhir kali The Fed menaikkan suku bunga pada pertemuan (The Federal Open Market Committee/FOMC) Juli kemarin, dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 5,25%–5,5%.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, kenaikan seperempat poin persentase yang diambil dengan suara bulat itu mendorong kisaran target untuk suku bunga acuan Fed Fund Rate ke level tertinggi dalam 22 tahun.