Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Rupiah Dihajar Kiri-Kanan, Bunga Acuan Diperkirakan Tetap 5,75%

Ruisa Khoiriyah
23 August 2023 11:40

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali mempertahankan bunga acuan BI7DRR untuk tujuh bulan berturut-turut dalam Rapat Dewan Gubernur yang dimulai hari ini dan diakhiri dengan pengumuman tingkat bunga acuan Kamis esok.

Akan tetapi, kekhawatiran terhadap memburuknya transaksi berjalan ke depan, sebagian karena mundurnya perkiraan dimulainya penurunan bunga acuan Amerika ditambah kemerosotan ekonomi China, dapat menjadi ancaman serius bagi rupiah. Mulai ada suara menyarankan perlunya BI memulai lagi pengetatan melalui kenaikan bunga acuan.

Hasil konsensus 30 analis yang disurvei oleh Bloomberg menghasilkan median estimasi di angka 5,75% dengan estimasi rata-rata di 5,77%.

Sebanyak 28 ekonom memprediksi BI akan kembali mempertahankan bunga acuan di level saat ini, sementara hanya dua ekonom yang memperkirakan MH Thamrin akan menaikkan bunga acuan 25 bps ke level 6% dalam RDG bulan ini.

Inflasi yang sudah jinak di kisaran target bank sentral menjadi alasan terbesar mengapa bunga acuan belum membutuhkan kenaikan di tengah tekanan ketidakpastian global yang masih mengancam stabilitas nilai tukar rupiah.