Dalam jangka panjangnya, salah satu ide yang muncul adalah meluncurkan mata uang bersama untuk menyaingi dolar.
"Dunia saat ini memperhatikan blok ini karena kami berada di garis depan diskusi di dunia untuk mengurangi ketergantungan pada dolar," kata Mashatile kepada para pemimpin dunia usaha dari negara-negara BRICS pada Senin.
"Kami tidak di sini untuk bersaing dengan Barat. Kami hanya ingin ruang kami di bisnis global."
Pada bulan Juni, BNP Paribas SA menyatakan dalam sebuah catatan bahwa dominasi dolar dalam perdagangan global dapat berkurang, meskipun prosesnya "lambat dan bertahap."
"Mengapa saya harus menggunakan dolar jika saya ingin membeli dari India?" tanya mantan Presiden Nigeria, Olusegun Obasanjo.
"Saya ingin sistem pembayaran dan penyelesaian yang memungkinkan saya membeli apa pun yang saya inginkan di India atau Brazil tanpa harus mencari dolar."
Namun, hingga saat ini, perbedaan pendapat yang mendalam di antara anggota telah membatasi kemampuan blok yang berlandaskan konsensus ini untuk meningkatkan pengaruhnya di lembaga-lembaga seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (World Bank), atau Dewan Keamanan PBB.
Bank pengembangan BRICS hanya meminjamkan sekitar US$32,8 miliar selama delapan tahun beroperasi, sebagian kecil dari jumlah yang telah disalurkan oleh IMF dan Bank Dunia selama periode tersebut.
(bbn)
