Hal tersebut yang membuat maraknya perilaku flexing atau fenomena fear of missing out (FOMO).
“Untuk itu cara mencegahnya, pertama berusaha menjadi bijak dengan social media yang kita gunakan. Mesti hat-hati juga memilih apa yang kita baca, apa yang kita dengar, jangan langsung menyimpulkan tapi coba cari fakta-fakta dari sumber informasi yang lebih bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Dian.
Kedua, lanjut Dian, tetap melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain. “Cobalah bertemu dengan orang, untuk melihat seperti apa ekspresi emosinya, orangnya seperti apa. Karena kalau berdiskusi melalui gadget dan bertemu langsung sangat berbeda ya setau saya lebih dari 75% informasi yang dibutuhkan adalah informasi komunikasi secara non verbal dari pada komunikasi verbal yang sifatnya tulisan,” tambahnya.
“Kemudian ingat bahwa hidup bukan cuma hari ini saja, karena masih muda dan masih punya banyak waktu untuk menggunakan uang secara lebih bijak dan pintar. Jadi harus hati-hati dan jangan ‘yaudah deh gue yang bayar ini, sesuai dengan gaji gue atau kebutuhan gue,” kata Dian.
(spt/ezr)