“Salah satu peluangnya adalah inflasi sejak tahun lalu turun, konsisten balik ke target BI 2%-4% kondisi ini terus menerus konsisten kami meyakin inflasi bisa bergerak ke 3% 2023 ini,” katanya.
Selain itu, ia memperkirakan bahwa BI rate akan stabil di kisaran 5,75% pada 2023 dan akan lebih rendah dari 5% pada 2024.
"BI rate 5,75% bisa terjadi, kecuali The Fed menaikkan lagi,” tuturnya.
Adapun, perekonomian Indonesia mencatatkan pertumbuhan 5,17% di kuartal II-2023 dengan dorongan dari berlanjutnya pertumbuhan di konsumsi rumah tangga, investasi serta belanja pemerintah. Konsumsi yang kembali tumbuh di atas 5% ditopang oleh seasonal factors seperti Hari Raya Idul Fitri, masa libur sekolah dan tahun ajaran baru. Realisasi pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke 13 juga mendukung pencapaian pertumbuhan tersebut.
“Di semester II, Pemilu dapat memberikan efek positif bagi pertumbuhan konsumsi Indonesia. Kami meyakini dengan kinerja sepanjang semester I tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dapat mencapai target kami di 5,04% di tahun 2023,” katanya.
(krz/evs)