Sementara di Indonesia terdapat 280 juta penduduk yang memiliki GDP USD 4.700. Itu berarti Indonesia membutuhkan 729 pesawat. Padahal sekarang, Indonesia baru memiliki 550 pesawat. "Jadi perkara logistik kita belum sesuai," ujar Erick di Tokyo, Jepang, Senin (21/08/2023).
Sementara, di Indonesia terdapat 280 juta penduduk dengan pendapatan per kapita US$ 4.700. Ini berarti, lanjut Erick, Indonesia membutuhkan 729 pesawat. "Padahal sekarang, Indonesia baru memiliki 550 pesawat. Jadi perkara logistik kita belum sesuai," imbuhnya.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk memenuhi permintaan tersebut sekaligus menghemat ongkos logistik adalah dengan menggabungkan ketiga maskapai penerbangan.
"BUMN terus menekan cost. Pelindo dari sebelumnya empat perusahaan jadi satu perusahaan, logistic cost bisa ditekan jadi 11% dari sebelumnya 23%. Kamu juga upayakan Garuda Indonesia, Pelita Air dan Citilink untuk menekan cost," tutur Erick.
(mfd/dhf)