"Secara regulasi, tidak ada keharusan segera. Tapi, kami melihat skalanya sudah cukup memadai. Kami punya Bank Syariah Indonesia (BSI), nanti portofolio syariah BTN spin off dan kerja sama funding dari BSI," tutur Tiko.
Penjajakan Akuisisi
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu kepada Bloomberg Technoz mengungkapkan, pihaknya tengah menjajaki akuisisi bank syariah. "Kami sedang menjajaki beberapa calon [yang akan diakuisisi]," ujarnya.
Nixon belum mengungkapkan identitas bank syariah yang menjadi target. Yang terang, itu bukan merupakan satu-satunya opsi spin off.
Pasalnya, BTN akan mengambil langkah yang paling efisien dan lebih cepat untuk mengejar spin off seperti yang telah diperintahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Termasuk, kemungkinan untuk membuat bus baru. Karena, sebentar lagi UUS BTN memiliki nilai aset Rp50 triliun," jelas Nixon.
Sesuai dengan ketentuan Otoritas OJK, setiap UUS yang memiliki aset Rp50 triliun atau 50% dari total aset induknya wajib spin off. Hal ini tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS) tertanggal 12 Juli 2023.
Sementara, per Juni 2023, BTN Syariah memiliki aset Rp 46,27 triliun, naik 14,69% secara tahunan.
(mfd/dhf)