Logo Bloomberg Technoz

BI Respon Kenaikan Fed Rate dengan Kerek Yield SUN Tenor Pendek

Ruisa Khoiriyah
22 August 2023 11:45

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kenaikan ekspektasi pasar terhadap terus berlanjutnya serial pengerekan bunga acuan Amerika yang memicu tingkat imbal hasil US Treasury melambung tinggi memecah rekor 16 tahun, memaksa Indonesia bersiap-siap menghadapi dampak rambatan dari gejolak pasar.

Perekonomian Amerika yang tetap tangguh dengan inflasi yang belum jinak, mendorong pasar memperkirakan the Fed akan melanjutkan kenaikan bunga acuan di sisa tahun ini meski sempat menjeda pada Juni dan diprediksi pada September nanti.

Bila prediksi itu terjadi dan bunga acuan Amerika berada di level 5,75% pada kuartal IV-2023, itu akan membuat tingkat bunga acuan Indonesia dan Negeri Paman Sam setara untuk pertama kalinya dalam sejarah. 

Akan tetapi, langkah the Fed yang diperkirakan melanjutkan kenaikan bunga acuan itu, tidak otomatis membuat Bank Indonesia reaktif. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan dalam acara ASEAN di Jakarta Selasa pagi ini (22/8/2023), BI akan merespon kenaikan bunga acuan Federal Reserve dengan menaikkan tingkat imbal hasil surat utang jangka pendek.