Transaksi Berjalan RI Kembali Defisit Usai 7 Kuartal Surplus
Roy Franedya
22 August 2023 10:49
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2023 menyempit menjadi US$1,9 miliar atau setara 0,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini merupakan defisit pertama setelah tujuh kuartal berturut-turut mencatatkan surplus.
“Transaksi berjalan mencatatkan defisit rendah di tengah kondisi penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global serta berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik,” ungkap Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI dalam keterangan resminya, Selasa (22/8/2023).
Erwin menjelaskan defisit neraca berjalan disebabkan oleh penurunan surplus neraca perdagangan non migas, serta peningkatan defisit neraca migas, neraca jasa dan neraca pendapatan primer.
Penurunan surplus neraca perdagangan non migas sejalan dengan tren penurunan harga komoditas global dan perlambatan ekonomi global. Penurunan kinerja ekspor non migas dikontribusikan oleh produk primer, baik produk agrikultur dan bahan bakar dan hasil tambang, maupun produk manufaktur.
Defisit neraca migas melebar terutama didorong oleh peningkatan konsumsi domestik karena naiknya mobilitas dan libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).