John Vinh, Analis KeyBanc juga menaikkan target harganya menjadi US$620. Ini revisi ke atas dari Vinh kali kedua, setelah dirinya melakukan pada Juli. Nvidia ia pandang sebagai perusahaan "tiada tandangiannya” dan kembali berpeluang melonjak melampaui estimasi.
Vinh menambahkan NVidia memiliki keunggulan kompetitif atas perangkat software CUDA-nya, dengan “risiko persaingan terbatas” untuk perusahaan. Produsen cip asal AS ini “ada di posisi unik” untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning pada data center.
Dan Ives, Analis Wedbush Securities, yang menyebut CEO Nvidia Jensen Huang sebagai “Godfather of AI,” mengatakan kinerja perusahaan teknologi ini “sangat diantisipasi,” terlebih jika menengok fakta bahwa saham teknologi telah “goyamg” pasca hasil kuartal kedua.
"Kami mengharapkan prospek bullish dari Nvidia yang seharusnya menjadi energi untuk melanjutkan reli teknologi ini ke sisa tahun ini meskipun Fed berbicara keras dengan pidato Jackson Hole atau Powell di minggu ini yang menyebabkan agita lebih lanjut untuk pasar," tulis Ives dalam sebuah catatan investor.
Konsensus analis memperkirakan Nvidia (NVDA) akan menghasilkan kinerja US$ 2,09/aham dengan pendapatan US$ 11,07 miliar selama kuartal kedua. Rilis kinerja Nvidia baru akan dilaporkan 23 Agustus.
(bbn)