Logo Bloomberg Technoz

Yield SUN tenor 10 tahun telah menyentuh level support di posisi tertinggi sejak April lalu di 6,61% kemarin dan pagi ini terlihat tekanan belum berhenti dengan yield terus merangkak naik ke 6,64%.

Rupiah hari ini menunggu rilis data Neraca Pembayaran Indonesia yang akan dipublikasikan oleh Bank Indonesia pagi menjelang siang hari ini.

Pada kuartal I lalu, neraca pembayaran Indonesia berhasil mencetak surplus sebesar US$ 6,5 miliar. Akan tetapi, surplus itu belum mampu membantu penguatan rupiah meski terlihat menahan tekanan lebih lanjut.

Bila rilis data siang nanti sesuai ekspektasi pasar di mana surplus berlanjut, rupiah setidaknya memiliki penahan di tengah banyak sentimen negatif yang membebani.

Analisis teknikal

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Selasa 22 Agustus (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Dari kacamata analisis teknikal jangka pendek, nilai rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan dengan potensi koreksi terbatas di antara area Rp15.364-Rp15.386/US$. 

Trendline tersebut menjadi support terkuat rupiah untuk menahan laju pelemahan lanjutan pada level Rp15.434/US$.

Sedangkan, trendline garis ungu dan MA-200 menjadi resistance penguatan, tertahan pada level Rp15.300-Rp15.254/US$. Sementara potensial selanjutnya menuju Rp15.215/US$.

Peluang kenaikan di akhir tahun

Nilai tukar rupiah memiliki peluang penguatan dengan dana asing diperkirakan kembali menemukan momentum masuk ke pasar domestik.

Sepanjang tahun ini, rupiah tercatat sebagai satu-satunya valuta Asia yang mencatat penguatan melawan dolar Amerika meski dalam beberapa pekan terakhir capaian itu terkikis hingga ke level terlemah dalam lima bulan, akibat kegelisahan pelaku pasar memperhitungkan arah bunga acuan Federal Reserve yang terus melontarkan sinyal hawkish.

Akan tetapi, rupiah masih dipandang sebagai mata uang yang memberikan carry return menarik bagi pemodal global didukung oleh defisit anggaran negara yang menyempit.

"Pencapaian target fiskal Indonesia bisa membantu memposisikan rupiah ke lajur penguatan yang lebih kuat setelah the Fed berbalik arah dan imbal hasil US Treasury memasuki tren melemah," kata Alan Lau, Strategist di Malayan Banking Berhad Singapura seperti dilansir dari Bloomberg News, Senin (21/8/2023).  

Secara teknikal, rupiah telah berada di teritori oversold menurut stochastic. Level support di posisi Rp15.479/US$, level terendah pada 10 Maret, bersiap membantu membendung pelemahan.

-- dengan analisis teknikal M. Julian Fadli.

(rui)

No more pages