Rupiah Sulit Bangkit Terbebani Suramnya Ekonomi China
Ruisa Khoiriyah
22 August 2023 08:32
Bloomberg Technoz, Jakarta - Mata uang Indonesia terlihat masih akan kesulitan keluar dari tekanan yang tak berkesudahan dan kini belum terlihat ada peluang bangkit jelang rilis data Neraca Pembayaran Indonesia dan berlangsungnya lelang Surat Utang Negara yang menargetkan penyerapan Rp14 triliun hari ini.
Kecemasan pemodal melihat perkembangan perbaikan ekonomi China ditambah kian perkasanya dolar Amerika dan imbal hasil US Treasury yang terus meroket menyusul ekspektasi arah bunga acuan Federal Reserve, menjadi kombinasi buruk yang menekan kekuatan rupiah.
Pada perdagangan di pasar spot kemarin, nilai tukar rupiah terperosok kehilangan 40 bps ke level Rp15.325/US$, menggenapi tekanan pelemahan dalam empat hari perdagangan berturut-turut.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia ditutup lebih lemah di posisi Rp15.329/US$. Pelemahan rupiah sejalan dengan kejatuhan mayoritas valuta Asia lain yang terseret pelemahan yuan China. Indeks MSCI Currency Emerging Market terkoreksi 0,1% semalam.
Pelemahan rupiah juga terseret aksi jual pemodal di pasar surat utang negara yang telah menurunkan harga obligasi pemerintah dan menaikkan imbal hasil. Indeks IDMA yang mengukur pergerakan harga obligasi negara melanjutkan koreksi untuk hari keenam dan kini semakin dekat menuju bawah par.