Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Selasa 22 Agustus 2023 berpotensi bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbatas. Setelah pada kemarin, Senin IHSG menguat 0,09%, dengan menutup perdagangan pada level 6.866.

Secara teknikal IHSG berpotensi menguat hari ini, dengan menuju area resistance pada trendline garis putih pada area level 6.910. Dengan support IHSG pada area level 6.850. Dan support kedua pada 6.834.

Analisis Teknikal IHSG Hari Ini Selasa 22 Agustus (Bloomberg)

Adapun jika IHSG melaju dengan optimis, berpotensi melanjutkan penguatan menuju resistance selanjutnya pada area level 6.948.

Sentimen pada perdagangan hari ini datang dari regional dan global. Bank Sentral China (People Bank of China/PBOC) kembali menurunkan suku bunga acuannya, namun gagal meyakinkan investor yang semakin khawatir mengenai prospek ekonomi kedepannya.

Sentimen pasar bulan ini terpukul oleh serangkaian rilis data ekonomi yang keluar lebih rendah dari ekspektasi dan memberikan indikasi pemulihan ekonomi pasca Covid-19 telah kehabisan tenaga.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, PBOC menurunkan suku bunga Loan Prime Rate (LPR) bertenor satu tahun yang merupakan suku bunga rujukan untuk menentukan suku bunga atas pinjaman korporasi, dari 3,55% menjadi 3,45%. Namun suku bunga LPR bertenor 5 tahun yang merupakan suku bunga rujukan bagi suku bunga KPR dipertahankan di 4,2%.

“Keputusan ini dimaksudkan untuk mendorong bank komersial menyalurkan pinjaman dalam jumlah yang lebih banyak lagi dengan suku bunga yang lebih rendah,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.

Adapun spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mungkin akan memperketat kebijakan moneter lebih lanjut dan mempertahankan suku bunga di tingkat yang tinggi untuk waktu yang lebih lama juga menambah tekanan pasar.

Investor akan memantau acara pertemuan tahunan pejabat bank sentral dari berbagai penjuru dunia di Jackson Hole, Wyoming, minggu ini karena pejabat The Fed sering menggunakan acara ini untuk memberi indikasi adanya perubahan arah kebijakan.

"Para trader akan menganalisa setiap kalimat dari Jerome Powell di konferensi Jackson Hole pekan ini untuk petunjuk tentang posisi the Fed," kata Chris Larkin, Direktur Manajemen Perdagangan dan Investasi di E-Trade dari Morgan Stanley, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

Dua pertiga dari 602 responden dalam survei terbaru Bloomberg mengatakan The Fed belum dapat mengatasi inflasi. Dan lebih dari 80% dari yang disurvei mengatakan pidato Powell akan memperkuat pesan yang hawkish di pidato Jackson Hole.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,09% ke 6.866 disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatan IHSG masih tertahan oleh MA-20.

“Waspadai area support di 6.834, apabila IHSG break area tersebut, maka koreksi akan masih berlanjut untuk membentuk wave iv pada label hitam dengan arah koreksi ke rentang 6.793-6.800,” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (22/8/2023).

Herditya juga memberikan catatan, apabila masih sanggup berada di atas 6.834, maka IHSG masih berpeluang menguat untuk membentuk label merah ke arah 6.966–7.013.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ENRG, INDY, PGAS dan UNTR.

Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG diperkirakan konsolidasi dalam rentang 6.840–6.890 pada Selasa. Hal ini terindikasi dari MFI dan MACD yang relatif bergerak sideways. Namun, Stochastic RSI cenderung bergerak turun ke oversold area.

Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham-saham yang berpotensi melanjutkan rebound seperti BUKA, HRUM, RMKE, ESSA, ENRG dan BUMI.

(fad)

No more pages