Logo Bloomberg Technoz

Para investor sempat khawatir akan mandeknya bisnis Zoom, dimana layanannya pernah berjaya lewat perangkat software video konferensi. Apalagi kini kompetitor Zoom tidak bisa dianggap enteng, salah satunya Microsoft Corp.

Rencana Zoom mendorong target pertumbuhan semakin besar amat tergantung pada sistem layanan pelanggan, aplikasi kalender, fitur chat, platform telepon. Kemajuan itu membutuhkan bantuan kecerdasan buatan ( artificial intelligence/AI).

Perusahaan sebelumnya telah berinvestasi di startup AI Anthropic. Zoom juga  mengumumkan akan mengakuisisi Workvivo.

Pendapatan perusahaan pada kuartal kedua fiskal meningkat 10% menjadi US$659,5 juta, melebihi konsensus analis. Capaian yang menjadi pertanda baik terkait rencana Zoom menawarkan lebih banyak layanan kepada perusahaan-perusahaan besar, kata John Butler dari Bloomberg Intelligence. Penjualan online ke konsumen dan pelaku UKM diketahui turun 4,3% menjadi US$479,2 juta.

“Acuan atas total pendapatan kami yang meningkat mencerminkan pandangan yang konsisten terhadap Enterprise, dengan ekspektasi yang moderat untuk Online untuk sisa tahun ini,” kata Kelly Steckelberg, Chief Financial Officer perusahaan.

Perusahaan yang bermarkas di San Jose, California ini mengatakan bahwa mereka memiliki 218.100 pelanggan enterprise per 31 Juli. Jumlah yang meningkat 6,9% dari tahun sebelumnya. 3.672 pelanggan enterprise diketahui berkontribusi lebih dari US$100.000 pada pendapatan 12 bulan, atau terjadi peningkatan hampir 18% dari tahun sebelumnya. 

Steckelberg bilang terjadi permintaan untuk produk non-video baru Zoom. Raihan Zoom Phone mencapai sekitar US$500 juta dalam pendapatan tahunan, sementara alat contact center-nya telah memiliki 500 pelanggan. Namun diketahui pula bahwa beberapa pelanggan telah mengurangi tenaga kerja, yang memengaruhi pengeluaran untuk Zoom.

Pada kuartal kedua fiskal, Zoom melaporkan total pendapatan meningkat 3,6% menjadi US$1,14 miliar. Laba, tidak termasuk beberapa kompenen US$ 1,34/saham. Catatan keduanya melebihi estimasi rata-rata analis, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Saham Zoom berada di level tertinggi US$74,50 dalam perdagangan yang diperpanjang, usai setelah ditutup pada US$67,27 waktu New York. Perusahaan ini tidak masuk dalam kelompok saham-saham teknologi yang sedang moncer, dengan posisi sepanjang tahun masih turun 1%.

(bbn)

No more pages