Julia Fanzeres dan Sheela Tobben - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak dunia turun seiring dengan tanda-tanda bahwa pasokan mulai meningkat dan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi di China.

West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah US$81 per barel setelah bergerak dalam kisaran hampir US$2 pada Senin (21/08/2023). Ini terjadi setelah Reuters melaporkan bahwa menteri perminyakan Irak berencana untuk mendiskusikan pemulihan ekspor minyak melalui terminal Ceyhan di Turki. Keadaan ini diperburuk dengan meningkatnya ekspor minyak bulanan dari Iran, yang meningkatkan suplai global pada saat produsen lainnya mengurangi produksi.

Para trader juga terus memantau kelesuan ekonomi di China yang berkontribusi pada penurunan harga baru-baru ini. Bank-bank di China melakukan pemotongan suku bunga kredit yang tak sesuai harapan pada Senin, meskipun bank sentralnya telah menekan bank-bank untuk meningkatkan pinjaman.

"Kami akan terus menguji US$80 ke sisi bawah pada WTI sampai suku bunga berhenti naik atau kita mendapatkan stimulus yang lebih agresif dari China," kata Rebecca Babin, seorang trader energi senior di CIBC Private Wealth. "Ketegangan pasar sudah cukup baik tercermin pada saat ini. Saat ini, sentimen makro kembali mengambil alih kendali, dan suku bunga serta China menjadi pendorong utamanya."