Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia Masih Naik, Dow Jones Ditutup +0,78%

News
08 February 2023 08:37

Ilustrasi Pasar Saham Asia Bergerak Bervariasi (Dok Bloomberg)
Ilustrasi Pasar Saham Asia Bergerak Bervariasi (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham Asia masih berada pada tren kenaikan harga, setelah adanya reli pada pasar saham AS dalam sesi yang volatil. Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell tetap berpegang pada pendiriannya bahwa suku bunga acuan harus tetap naik untuk menjaga inflasi.

Pasar saham Australia dan Korea Selatan mencatat kenaikan. Sementara Bursa Jepang turun 0,49%. Kontrak berjangka saham Hong Kong bergerak fluktuatif. Semalam, indeks S&P 500 naik lebih dari 1%, rebound pergerakan sebelumnya yang turun 0,6%. Indeks Nasdaq 100 yang berisikan saham-saham teknologi sukses ditutup naik 2%.

Imbal hasil obligasi Australia turun. Hal ini diikuti penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah pada Selasa yang membuat acuan yield 10 tahunan naik tiga basis poin menjadi 3,67%. Yen masih bergerak stabil setelah reli lebih dari 1% pada Selasa, sedangkan Aussie sedikit melemah setelah sempat menguat lebih dari 1%. Pergerakan mengikuti sentimen keputusan The Reserve Bank of Australia (RBA) untuk menaikkan suku bunga pada Selasa.

RBA diketahui menaikkan bunga acuan ke posisi 3,35% di mana level ini adalah yang tertinggi sejak September 2012. Kebijakan menaikkan suku bunga acuan ini menjadi kenaikan kesembilan kali sejak pengetatan moneter ditempuh oleh bank sentral pada Mei 2022.

Komentar Powell dalam pertemuan FOMC minggu lalu, menenangkan para pelaku pasar dan berharap The Fed untuk mendorong kembali pelonggaran kondisi keuangan. Apalagi terdapat dukungan dari laporan data pekerjaan yang sangat baik pada Jumat kemarin.