- Pahami adanya biaya bunga dan denda keterlambatan yang mungkin timbul dari penggunaan layanan PayLater
- Jika memutuskan menggunakan PayLater, tetapkan jadwal rutin untuk membayar tagihan. Hal ini akan membantu menghindari denda keterlambatan dan mengelola utang dengan lebih baik
- Tetapkan tujuan keuangan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Dengan memiliki tujuan keuangan yang jelas, kita akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan pembelian
- Jangan membeli sesuatu hanya karena tekanan dari lingkungan ataupun media sosial. Tetap fokus pada kebutuhan dan tujuan keuangan pribadi
- Evaluasi Pengeluaran secara berkala sehingga akan membantu menyadari pola pengeluaran dan mengidentifikasi di area mana dapat menghemat.
- Tingkatkan pemahaman tentang ilmu perencanaan keuangan. Seperti manajemen uang, investasi, dan pengelolaan utang.
Berdasarkan hasil survei literasi finansial termutakhir yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan, masih ada gap atau kesenjangan yang cukup lebar antara akses terhadap produk keuangan, termasuk pinjaman PayLater, dengan literasi atau pemahaman yang memadai tentang produk keuangan tersebut. Gap-nya mencapai 35,42% pada 2022 di mana indeks literasi keuangan berada di angka 49,68%, sementara indeks inklusi (akses) keuangan ada di angka 85,15%.
Ini yang menjelaskan mengapa ada Gen Z yang bahkan sengaja memakai PayLater untuk membantu mengatur arus kas setiap bulan.
"Saya memilih PayLater karena bisa mengatur jumlah pengeluaran. Misalnya bisa membayar saat gajian," kata Shinta Angriana, pekerja muda di Jakarta Selatan yang memakai PayLater.
(spt/ezr)