Indikator akan berwarna Oranye saat angka indeks tercatat pada 101-150 dengan kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Pada kondisi ini, orang dengan gangguan paru, jantung, usia lanjut, dan anak sangat beresiko terkena penyakit pernafasan.
Indikator menjadi Merah saat angka indeks tercatat 151-200 dengan catatan kualitas udara tidak sehat. Pada kondisi ini, polusi udara bisa menyebabkan pelbagai penyakit pada seluruh kelompok masyarakat.
Indeks 201-300 dengan indikator ungu menunjukkan kualitas udara sangat tidak sehat. Sedangkan indeks 301-500 dengan indikator merah marun menunjukkan kondisi udara yang sangat berbahaya.
Menurut Suharso, indikator oranye dan merah juga menyebar di wilayah Jawa Barat. Dia mengatakan, hanya ada dua kota kecil yang tercatat memiliki indeks kualitas udara berwarna hijau. Sedangkan kota-kota seperti Bogor, Tasikmalaya, hingga Cirebon mencatat indikator oranye hingga merah.
Polusi udara juga tercatat tinggi di Pulau Dewata. Suharso mencatat indeks kualitas udara cukup sehat hanya di kawasan Nusa Dua dan Jimbaran. Sedangkan wilayah lain seperti Bandung, Karangasem, hingga Denpasar tercatat memerah.
"Memang traffic di sana. Memang padat," kata Suharso.
(ibn/frg)