Hal ini akan menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan Thailand, mengingat terjadinya penurunan ekspor dan kekosongan pemerintahan lebih dari tiga bulan setelah pemilu yang mengaburkan prospek ekonomi negara ini.
Keterlambatan dalam pembentukan pemerintahan baru berisiko menghambat pembuatan kebijakan, termasuk finalisasi rencana anggaran untuk tahun fiskal baru yang dimulai pada 1 Oktober.
Parlemen Thailand dijadwalkan melakukan rapat pada Selasa (22/08/2023) untuk memilih perdana menteri. Mayoritas anggota parlemen sebelumnya menghalangi pemenang pemilu dari partai Move Forward, Pita Limjaroenrat, untuk menjadi perdana menteri.
Pheu Thai, yang didukung oleh Thaksin Shinawatra, akan mengajukan konglomerat properti Srettha Thavisin sebagai calon perdana menteri.
- Dengan asistensi Tomoko Sato dan Pathom Sangwongwanich.
(bbn)