Namun, sentimen negatif Baidu tidak surut, utamanya performa teknologi ChatGPT milik mereka, Ernie Bot serta konsumen yang belum bergairah. Tanpa dorongan permintaan yang lebih kuat atau pembaruan pada proyek kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) perusahaan, saham Baidu tetap akan suram.
Trader tengah bersiap mengambil opsi saham perusahaan. Rasio saham option berdasarkan pada tingkat bunga, indikator bearish relatif atas sebuah saham, telah meningkat pada Agustus ini.
Kecenderungan volatilitas, yang mencerminkan sentimen dan posisi pasar, juga menunjukkan tingginya tingkat pesimisme.
“Ekspektasi telah diturunkan untuk kuartal kedua dan seterusnya bagi Baidu,” kata Kai Wang, analis Morningstar Inc, yang melihat lemahnya permintaan industri periklanan.
Perusahaan menghadapi hambatan makro, yang berpeluang menggerus margin operasi efek dari pengembangan produk AI, tambahnya.
Pendapatan lini AI cloud Baidu juga menjadi perhatian para analis. Mereka khawatir terjadi perlambatan pada kuartal ketiga karena kebijakan penundaan proyek transportasi pinter China.
Perekonomian yang lesu memaksa pemerintah daerah merevisi anggaran, menjadi lebih efisien guna mengatasi kondisi terkini. Keputusan final adalah penundaan proyek. Hal ini membuat Citi memangkas target harga dan menjadi lebih berhati-hati terhadap perusahaan ini pada Juli lalu.
“Mengingat basis yang relatif lebih tinggi dari tahun lalu, bersama dengan revisi ke bawah perkiraan prpduk domestik bruto (PDB) baru-baru ini oleh para ekonom Citi, kami secara konservatif menurunkan perkiraan pendapatan untuk AI dan iklan periode kuartal ketiga,” jelas Analis termasuk Alicia Yap menulis dalam sebuah catatan.
Masih tersisa alasan untuk optimis terhadap perusahaan internet seperti Baidu, mengingat dia sebagai poros awal dalam pengembangan teknologi AI meski hingga hari ini belum berada di posisi untung, kata Goldman Sachs Group Inc. Hal yang membuat suram justru persaingan dan kondisi makro, yaitu melambatnya ekonomi.
Tencent Holdings Ltd. mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang mengembangkan salah satu model AI terbaik di China, sementara Alibaba Group Holding Ltd. mengintegrasikan AI, seperti ChatGPT ke dalam aplikasi miting dan pesan.
Kenaikan saham Baidu menjadi yang terbaik dibandingkan Alibaba atau Tencent sepanjang tahun ini. Namun dalam beberapa saat tren itu terhenti. "Baidu dipandang sebagai pemimpin dalam hal AI generatif karena investasinya yang lebih terlihat selama bertahun-tahun," kata Vey-Sern Ling, Direktur Pelaksana Union Bancaire Privee.
"Namun pengembangan aplikasi AI generatif masih dalam tahap awal," ujarnya, dengan menegaskan bahwa investor tidak boleh mengesampingkan Alibaba dan Tencent yang juga bermain pada produk ChatGPT 'Made in China'.
(bbn)