Suntikan modal itu mengungkit valuasi Tabby hingga mendekati US$700 juta, setara Rp10,54 triliun. Bukan hanya investor India yang kepincut bisnis paylater di Dubai. Paypal Ventures, juga ambil bagian dalam pendanaan seri C untuk Tabby bersama dengan perusahaan asal Arab Saudi Mubadala Investment Capital, Saudi STV, juga Arbor Ventures dan Endeavor Catalyst.
Di Indonesia pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau perusahaan yang menyediakan PayLater untuk dapat melihat target pengguna PayLater. OJK menilai pengguna paylater khususnya pelajar amat mudah untuk mendapatkan akses PayLater.
“PayLater juga harus lihat targetnya, untuk pengawasan market kondang (Shopee, Gojek, dan lainnya) itu yang kami awasi apakah dia menjual, memasarkan ke segmen yang tidak tepat itu bisa kena sanksi. Ini kan tidak tepat. Orang masih pelajar,” ujar Frederica usai kegiatan Hari Indonesia Menabung di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (20/8/2023).
(spt/dba)