Jumlah bayi yang lahir di China turun 10% menjadi 9,6 juta pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya, dan diperkirakan akan terus menurun tahun ini akibat dampak dari Covid-19, kondisi makroekonomi yang menantang, dan tingkat pengangguran di kalangan pemuda, demikian menurut a2.
Pendapatan keseluruhan a2 di Asia meningkat 38%, sementara nilai pasar formula keseluruhan China menurun sekitar 14%.
Menurut Bloomberg Intelligence, China telah mengalami pemulihan ekonomi yang lambat setelah berakhirnya kebijakan pembatasan Covid negara tersebut pada akhir tahun lalu dan orang tua China kini cenderung memilih merek susu formula bayi lokal
China memberi a2 persetujuan regulasi tahun ini untuk terus menjual susu formula bayinya di negara tersebut hingga September 2027. Menurut a2, produk mereka yang bersumber dari sapi yang hanya menghasilkan protein beta-kasein tipe A2, membuat produk mereka lebih mudah dicerna.
Pasar susu formula bayi China kemungkinan menyusut hampir sepertiga pada tahun 2025 jika angka kelahiran negara tersebut terus menurun dengan laju saat ini, demikian menurut laporan Bloomberg Intelligence awal tahun ini. Pada 2022, populasi negara tersebut mulai menyusut untuk pertama kalinya dalam enam dekade.
--Dengan asistensi Georgina McKay.
(bbn)