Ini adalah kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir Goldman menurunkan proyeksi pasar saham China, karena pesimisme merembes ke pasar saham negara ini menyusul krisis properti yang semakin dalam dan tanda-tanda tekanan dalam sistem perbankan bayangan (shadow banking).
Langkah-langkah baru-baru ini oleh pihak berwenang untuk meningkatkan kepercayaan pasar bersifat kurang meyakinkan, dengan para ekonom Goldman juga memperkirakan bahwa stimulus berskala besar dari Beijing tidak akan diberikan untuk saat ini.
Saham-saham di bursa China masih didukung oleh "valuasi yang murah dan posisi investor yang ringan," tapi upaya untuk tetap naik dibatasi likuiditas yang ketat yang sedang berlangsung dan hambatan pertumbuhan, tulis para ahli strategi Goldman. Tekanan pertumbuhan telah mengakibatkan penurunan ekspektasi laba, mereka menambahkan.
Indeks MSCI China turun lebih dari 1% pada hari Senin, membawa penurunan dari puncaknya di bulan Januari menjadi 23%.
Goldman terakhir kali menurunkan target MSCI China menjadi 70 dari 80 di bulan Juni, dengan alasan kekhawatiran akan pendapatan dan mata uang.
Dalam laporan terbaru, para ahli strategi merekomendasikan sektor-sektor dan saham-saham dengan visibilitas pendapatan yang lebih tinggi dan kemampuan menghasilkan laba, serta saham-saham yang diuntungkan oleh depresiasi yuan. Mereka menyarankan untuk mengurangi bobot pada perusahaan-perusahaan yang secara tidak proporsional terekspos pada pendapatan keuangan atau investasi.
(bbn)