Bloomberg Technoz, Jakarta - Lembaga riset Counterpoint Research pada rilis laporanya sepanjang kuartal II-2023 brand Infinix bertumbuh paling cepat dari sisi pengiriman smartphone di Indonesia. Sepanjang periode tersebut total pengiriman smartphone sejatinya turun hingga 10% secara year-on-year (YoY).
Secara makro penurunan pengapalan smartphone disebabkan oleh hambatan ekonomi makro, hingga berdampak pada lesunya permintaan. Febriman Abdillah analis senior Counterpoint dalam pernyataan tertulisnya, berharap pemulihan ekonomi makro akan berlanjut di sisa tahun sehingga mampu memperbaiki pasar smartphone di Indonesia.
“Harga menjadi lebih krusial mengingat iklim ekonomi makro saat ini yang telah meningkatkan harga komoditas. Memberikan insentif kepada konsumen, seperti diskon, penawaran paket, bonus, dan skema tukar tambah, dapat menjadi salah satu pilihan untuk menjaga daya tarik pasar. Insentif tersebut bahkan mungkin relevan untuk segmen kelas menengah dan premium,” ungkap Febriman.
Counterpoint menjelaskan peningkatan aktivitas belanja pada hari raya Idul Fitri di bulan April juga lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Ragam promosi seperti pemberian diskon harga, penawaran paket cicilan dan tukar tambah dinilai gagal memberikan dampak pada penjualan.
Minat beli dari konsumen telah bergeser dari smartphone justru ke bahan komoditas seperti bahan bakar, produk rumah tangga, serta layanan yang tersedia selama musim festival, seperti perjalanan.
Apabila dilihat secara rinci, brand OPPO tetap memimpin pasar pada periode tersebut. Posisi OPPO teratas sepanjang kuartal II dengan porsi pangsa 21%. Penjualan sebagian besar didukung oleh model kelas bawahnya di seri A17.
Brand asal China itu melanjutkan kampanye pemasarannya yang agresif dengan produk andalan ang dirilis pada kuartal sebelumnya, seperti Reno8 T dan Find N2 Flip, yang memiliki efek visibilitasnya di pasar.
Meski demikian nilai pengiriman OPPO turun 2% secara YoY. Nyaris semua brand smartphone mengalami penurunan, kecuali Infinix, yang sendirian melaju bertumbuh 17% (YoY).

Infinix berfokus yang berfokus pada level harga kurang dari US$200, menawarkan spesifikasi lebih baik dalam modelnya. Selain itu, Infinix agresif dengan aktivitas pemasaran untuk meninggikan visibilitasnya.
Produk-produknya yang baru diluncurkan, seperti Note 30, Hot 30, dan Smart 7, memberikan kontribusi volume yang signifikan terhadap keseluruhan pengiriman merek tersebut. Meski demikian Infinix hanya mampu meraih pangsa 10% dari total data yang dikumpulkan Counterpoint.

Samsung menempati posisi kedua dalam pasar 19%, namun penjualan brand asal Korea Selatan ini mengalami pertumbuhan negatif 11% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Seri Galaxy A04 memberikan kontribusi yang signifikan terhadap volume pengapalan Samsung.
Selanjutnya adalah merek Xiaomi dengan capaian pangsa pasar 15%, namun raihan penjualan justru menurun 12% di kuartal II- 2023 dari 47% pada periode yang sama tahun lalu. Brand yang sempat berjaya di segmen bawah-menengah ini telah bekerja untuk memperkuat pasokan dan distribusinya.
Performa sub-merek Xiaomi Redmi didorong oleh model-model yang baru diluncurkan, terutama seri Redmi A2 dan seri Redmi Note 12.
Pengiriman smartphone dengan teknologi 5G dengan kisaran harga lebih dari US$400 naik 11% YoY pada kuartal II-2023. Brand utama di segmen ini yang paling laris adalah Samsung dengan seri Galaxy A14 5G, A23 5G dan A34 5G. Kemudian disusul Xiaomi seri Redmi Note 12. iQOO Z7 5G sebagai pendatang baru juga mengalami pertumbuhan pada segmen smartphone 5G.
(yun/wep)