"Selamat datang di pasar negara berkembang. Tantangannya selalu lebih kepada politik ketimbang ekonomi," kata Carlos Legaspy, CEO dari Insight Securities.
Dalam beberapa minggu terakhir, investasi di aset berkembang mengalami goncangan. Obligasi pemerintah berdenominasi dolar telah mengurangi kenaikannya pada 2023 menjadi sekitar 2,5% dari puncak 5,8%, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Sedangkan indikator mata uang MSCI Inc. telah menghapus sebagian besar kenaikan awal tahun ini.
Namun, pasar saham juga berpotensi mengalami kerugian terburuk sejak Agustus 2015 seiring pasar modal global melakukan rekalibrasi. Penurunan tersebut mengingatkan pada kerentanan reli pasar berkembang, yang dapat runtuh dalam sekejap dengan volatilitas yang meningkatkan profil risiko aset, yang berpotensi memicu penjualan lebih lanjut.
Menurut Mila Skulkina, manajer portofolio di Lord Abbett & Co., salah satu cara mengurangi risiko adalah dengan fokus berinvestasi di negara-negara, terutama di Amerika Latin dan Timur Tengah.
Sementara itu, tantangan terbesar datang dari Argentina dan Ekuador. Di Argentina, obligasi luar negeri jatuh setelah Javier Milei secara tak terduga memimpin dalam pemilihan awalan untuk calon presiden pada 13 Agustus lalu,
Ekuador, yang menghadapi pemilihan umum mendadak kurang dari dua minggu setelah seorang kandidat pemimpinnya dibunuh, juga menunjukkan ketidakpastian.
"Investor di wilayah lain juga berusaha memahami pengungkapan terbaru. Di Nigeria, naira kehilangan dorongan penting setelah laporan keuangan bank sentral yang tertunda menunjukkan bahwa cadangan valuta asing efektif jauh lebih rendah dari yang sebelumnya diungkapkan.
Rusia juga mengejutkan para analis dengan mengembalikan kontrol modal dan meningkatkan suku bunga secara tajam.
Hal-hal yang perlu dimonitor dari pasar negara berkembang:
- Brazil akan merilis data inflasi pertengahan Agustus.
- Bank sentral di Korea Selatan, Sri Lanka, dan Indonesia akan mengumumkan keputusan suku bunga.
- Bank-bank di China diperkirakan akan memangkas suku bunganya.
- Bank sentral Turki diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya pada Kamis.
--Dengan asistensi Selcuk Gokoluk.
(bbn)