“Investor berusaha menerima potensi suku bunga akan bertahan di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama serta pelemahan lebih lanjut pada ekonomi Tiongkok,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.
Sementara itu dari regional, sejumlah perusahaan BUMN pengembang properti China memberi sinyal menderita kerugian dalam jumlah besar, memicu kekhawatiran bahwa krisis perumahan telah menular dari perusahaan pengembang properti swasta ke perusahaan pengembang properti yang didukung oleh Pemerintah China.
Sebelumnya, China Evergrande Group. mengajukan kebangkrutan Bab 15 di New York pada Kamis waktu setempat. Langkah ini akan melindungi aset-asetnya di AS dari kreditor di saat perusahaan merampungkan restrukturisasi di negara lain.
China Evergrande Group adalah salah satu pengembang properti terbesar di China dan telah memainkan peran penting dalam pasar real estate negara tersebut selama beberapa dekade. Namun, dalam beberapa waktu belakangan, perusahaan menghadapi kesulitan keuangan yang signifikan, yang semakin memicu kekhawatiran tentang stabilitas sektor properti China.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) membukukan pembiayaan korporasi pada Juli terindikasi tumbuh terbatas, dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 17,6%, relatif stabil dibandingkan SBT sebelumnya 17,8% pada Juni.
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juli juga terindikasi tumbuh terbatas dibandingkan dengan bulan sebelumnya. SBT penyaluran kredit baru pada Juli tercatat sebesar 45,1%, tumbuh positif meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 81,7%
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG kembali ditutup terkoreksi 0,59% di 6.859 dan masih didominasi oleh volume penjualan.
“Waspadai area support di 6.834, apabila IHSG break area tersebut, maka koreksi akan masih berlanjut untuk membentuk wave iv pada label hitam dengan arah koreksi ke rentang 6.793-6.800,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (21/8/2023).
Herditya juga memberikan catatan, apabila masih sanggup berada di atas 6.834, maka IHSG masih berpeluang menguat untuk membentuk label merah ke arah 6.966-7.013.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, ACES, BFIN, BMRI dan EXCL.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, Indeks-indeks Wall Street cenderung flat pada Jumat (18/8/2023). Dengan demikian, tiga indeks utama Wall Street melemah lebih dari 2% sepanjang pekan kemarin. Kombinasi sentimen dari uncertainty kebijakan moneter The Fed di FOMC mendatang dan penurunan peringkat utang oleh beberapa lembaga di AS menjadi sentimen utama yang memicu hal tersebut.
Melihat hal tersebut, Phintraco memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang perdagangan 6.780–6.930 pada pekan ini.
Dengan saham rekomendasinya ialah MDKA, ADRO, MEDC, BBRI, BMRI, BGTG dan AVIA.
(fad)