Logo Bloomberg Technoz

Siapakah Srettha?

Ia adalah kandidat perdana menteri dari koalisi yang dipimpin oleh Pheu Thai, partai yang terkait dengan mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra yang digulingkan. Srettha, yang memiliki pengalaman 30 tahun di industri real estat dan mendapatkan MBA dari Claremont Graduate School di AS, bergabung dengan partai ini sebagai penasihat utama untuk putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra. Sebelumnya, Srettha memimpin Sansiri Pcl yang berbasis di Bangkok selama bertahun-tahun sebelum mengundurkan diri sebagai presiden dan CEO pada April. Ia meninggalkan perusahaan properti mewah itu dan mentransfer semua sahamnya kepada putrinya.

Bagaimana ia bisa jadi calon PM?

Meskipun Pheu Thai meraih di peringkat kedua dalam pemilu, kini Srettha semakin dekat dengan posisi tertinggi. Ia dipilih oleh partai di atas Paetongtarn dan mantan menteri Chaikasem Nitisiri sebagai nominasi dari koalisi baru setelah Move Forward gagal membentuk pemerintahan.

Bagaimana jika ia gagal?

Jika Srettha tidak mendapatkan dukungan cukup, Pheu Thai dapat mencalonkan salah satu dari dua kandidat lainnya - Paetongtarn atau Chaikasem.

Apa prioritasnya?

Dalam wawancara dengan Bloomberg tahun ini, Srettha menyatakan ingin merangsang pertumbuhan ekonomi yang tertinggal dari negara tetangga dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara masyarakat kaya dan miskin. Ia adalah orang yang memperkenalkan skema "dompet digital" Pheu Thai yang akan memberikan setiap warga Thailand yang berusia 16 tahun ke atas sejumlah 10.000 baht.

Apa tantangan yang akan dihadapinya?

Hambatan dari perlambatan ekonomi di China, yang telah mempengaruhi ekspor Thailand, dan juga pariwisata dari China yang lambat. Ia juga harus mengatasi masalah utang rumah tangga yang tinggi.

Bagaimana pandangan investor terhadapnya?

Srettha dan Pheu Thai kemungkinan akan diterima dengan baik oleh investor. Jika terpilih sebagai PM, Srettha harus meyakinkan investor bahwa ia dapat meningkatkan ekonomi dan mengatasi hambatan struktural yang menghambat kemajuan Thailand.

--Dengan asistensi Low De Wei dan Suttinee Yuvejwattana.

(bbn)

No more pages