Logo Bloomberg Technoz

Kutub Selatan adalah target yang sangat diincar oleh negara-negara yang menjelajah angkasa, termasuk AS dan China. Sensor dari berbagai pesawat antariksa lunar telah menemukan bukti adanya es air di kawah-kawah wilayah tersebut. 

Insinyur dan ilmuwan telah mengusulkan kemungkinan eksplorasi dan mungkin penambahan es air di masa depan, untuk digunakan dalam eksplorasi lunar mendatang dan mungkin juga sebagai sumber bahan bakar roket.

Dengan menggunakan nama Luna, Roscosmos menghubungkan probe baru ini dengan prestasi program antariksa Soviet, yang merupakan pemimpun dalam eksplorasi bulan di awal era antariksa sebelum NASA melampaui prestasinya dengan misi Apollo.

Program Luna Uni Soviet mencoba hampir 50 misi antara tahun 1958 dan 1976, di antaranya hanya 17 yang berhasil. Termasuk di antara yang berhasil adalah Luna-2, pesawat antariksa pertama yang mencapai permukaan bulan, dan Luna-3, yang pertama kali mengambil gambar dari sisi jauh bulan, keduanya terjadi pada tahun 1959.

Menurut Roscosmos dalam sebuah postingan di Telegram, Luna-25 “secara mendasar berbeda dengan pendahulunya”.  Sementara pesawat antariksa era Soviet mendarat di dekat Khatulistiwa bulan, misi yang terbaru ini ada kutub selatan bulan, sebuah “wilayah dengan topografi yang jauh lebih kompleks.”

Misi bulan milik India, Chandrayaan-3 diluncurkan bulan lalu, dengan upaya mendarat mungkin dapat dilakukan paling awal pada hari Rabu. Berbeda dengan Luna-25, pesawat antariksa India ini dilengkapi dengan rover bulan selain dari landernya.

Misi bulan India sebelumnya, Chandrayaan-2, berakhir karena kecelakaan di dekat kutub selatan bulan pada tahun 2019.

(bbn)

No more pages