Gerak Cepat, Empat Emiten Go Public di Pekan Pertama 2023
Tara Marchelin
07 January 2023 12:37
Bloomberg Technoz, Jakarta - Empat emiten baru melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan pertama Januari 2023. Aksi korporasi tersebut dilakukan di tengah pelemahan Indeks Harga Saham (IHSG) akibat sejumlah sentimen global.
Empat emiten tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi kreatif diantaranya, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), dan PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengharapkan aksi korporasi tersebut diikuti oleh perusahaan lain. Ia optimistis tahun ini akan ada banyak perusahaan yang mencatatkan sahamnya di pasar modal seiring dengan pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III tahun ini yang diperkirakan tetap membaik.
Melalui program create IPO ini kita harapkan bisa menambah jumlah dari emiten yang akan listing tahun 2023"
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)
Seperti apa profil bisnis empat emiten anyar tersebut? Berikut profilnya:
1. Jobubu Jarum Minahasa
Mengutip laman e-IPO, Jobubu Jarum Minahasa adalah perusahan yang diberikan izin khusus oleh Pemerintah Indonesia untuk memproduksi minuman beralkohol (minol) di Indonesia. Perusahaan yang terdaftar dengan kode saham BEER ini mempunyai kapasitas dan izin khusus untuk memproduksi minuman beralkohol full-spectrum (dari kadar 0% sampai dengan kadar 55%) dan memiliki tiga produk, yaitu Cap Tikus 1978.
Selain Cap Tikus yang memiliki kandungan alkohol 43-45%, Jobubu juga menjual produk lain yang menyasar segmen pasar berbeda. Produk yang ditawarkan tersebut termasuk minuman jenis soju dengan merek Daebak.
Dalam IPO ini, BEER melepas 800 juta saham baru atau 20% yang dihargai Rp220 untuk setiap unit. Total dana IPO ini mencapai Rp176 miliar dengan valuasi awal di bursa Rp880 miliar. Perolehan dana segar tersebut akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi dan operasional perusahaan.
Perusahaan menyebut, kompetitor utama saat ini termasuk PT Orang Tua, produk impor Jinro Soju dari Korea Selatan dan Jappy Soju. Rencananya, manajemen Jobubu akan menebar dividen sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih untuk tahun buku 2023.
2. Mitra Tirta Buwana
Berdiri pada Juli 2009, Mitra Tirta Buwana merupakan produsen air mineral dalam kemasan dengan merek Hexsoul dan Soul. Emiten lain yang berasal dari sektor konsumsi ialah PT Mitra Tirta Buwana Tbk. Dengan kode saham SOUL, Mitra Tirta Buwana menawarkan 270 juta saham atau sebesar 24,94 persen saham dengan harga penawaran Rp110 per lembar. Perusahaan mengincar perolehan dana sebesar Rp29,7 miliar dari IPO yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pengolahan air mineral, pembelian mesin dan fasilitas produksi, serta peningkatan kapasitas produksi.
Direktur Utama Mitra Tirta Buwana, Ardianto Wibowo mengatakan, langkah perusahaan masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan pendanaan perusahaan.
3. Data Sinergitama Jaya
PT Data Sinergitama Jaya Tbk (Elitery) melepaskan 500 juta saham atau 24,61 persen sahamnya dengan harga penawaran sebesar Rp120 per lembar. Tercatat dengan kode saham ELIT, emiten ini menargetkan perolehan dana sebesar Rp60 miliar dari IPO. Rencananya, Elitery akan mengalokasikan dana tersebut untuk pembelian server guna meningkatkan penjualan. Selain itu, perusahaan akan menggunakan dana yang diperoleh untuk keperluan pembiayaan proyek baru, riset dan pengembangan, rekrutmen dan pelatihan karyawan, operasional, serta pemasaran. Didirikan pada Juni 2011, Elitery merupakan penyedia layanan teknologi informasi yang berfokus pada pusat data virtual atau cloud.
4. Citra Buana Prasida
Dari sektor properti, PT Citra Buana Prasida juga telah resmi tercatat di BEI dengan kode saham CBPE. Berdasarkan informasi dari prospektus perusahaan, Citra Buana Prasida melepas 20 persen sahamnya atau sebanyak 271,25 juta saham dengan harga penawaran Rp 150 per lembar. Berdiri pada tahun 2000, Citra Buana Prasida merupakan pengembang dan pengelola kawasan komersil berkonsep one-stop-living, Paskal Hyper Square, di Bandung, Jawa Barat. Melalui IPO, perusahaan menargetkan perolehan dana sebesar Rp 40,68 miliar yang akan digunakan untuk pembangunan ruko di kawasan tersebut.
Selain empat emiten di atas, sejumlah emiten lain yang akan melakukan IPO di bulan ini antara lain PT Hatten Bali Tbk (10 Januari 2023), PT Sunindo Pratama Tbk (9 Januari 2023), dan PT Cakra Buana Energi Tbk (9 Januari 2023).
Tahun ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana melalui pasar modal sebesar Rp 170 triliun. Sementara, per akhir Desember 2022, OJK mencatat masih ada 84 rencana IPO. “Di pipeline masih terdapat 84 rencana penawaran umum dengan potensi emisi Rp 81,41 triliun. Diantaranya adalah rencana IPO yang akan dilakukan emiten baru sebanyak 58 perusahaan,” ungkap Inarno Djadjadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan, Jumat (30/12/2022).