Dalam aplikasi, Nafas juga memberi rekomendasi menghindari polusi dan daerah yang relatif punya kualitas udara lebih baik.
“Kota-kota besar kita tertutup polusi udara! Bukan cuma Jakarta yang terpapar dengan polusi yang jauh di atas guideline tahunan WHO. Jangan olahraga di CFD untuk mengurangi paparan polusi pm2.5,” kata dia dalam sebuah postingan dilansir, Minggu (20/8/2023).
Baca Juga: 4 Pilihan Aplikasi Pemantau Kualitas Udara
Piotr juga mengkampanyekan ‘Itu Bukan Kabut’ sebagai bagian dari edukasi pentingnya memantau kualitas udara di sekitar kita.
Pada momen 17 Agustus, tepat perayaan HUT RI Ke-78, sempat dikabarkan kualitas udara membaik dari tidak sehat menuju moderat. Namun Piotr menegaskan hal ini bukan karena efek WFH ataupun liburan.
Dalam pantauan dia, hal itu terjadi karena hembusan angin yang relatif kencang pada periode tersebut. Alhasil polusi ikut terbawa ke luar wilayah dan alat pemantau mengubah skor kualitas udara menjadi lebih baik.
(wep)