Logo Bloomberg Technoz

Faisal Basri Ungkap 2 Alasan Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Capai 6%

Mis Fransiska Dewi
20 August 2023 09:47

Faisal Basri, Ekonom Senior INDEF dalam Workshop 'Ada Apa Dengan Cipta Kerja (Selasa/24/1/2023). (Dok. Tangkapan Layar)
Faisal Basri, Ekonom Senior INDEF dalam Workshop 'Ada Apa Dengan Cipta Kerja (Selasa/24/1/2023). (Dok. Tangkapan Layar)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Faisal Basri mengungkapkan alasan mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia tak pernah mencapai target. Bahkan berdasarkan perhitungan dia, pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua hanya memperoleh pertumbuhan 4%.

Menurut akademisi Universitas Indonesia (UI) tersebut pertumbuhan ekonomi pada era pemerintahan Jokowi melambat bahkan mengalami tren penurunan. Faisal menyebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode pertama Jokowi, target pertumbuhan 7%.

“Kenyataannya 5%,” kata Faisal Basri saat dihubungi Bloomberg Technoz, Minggu (20/8/2023). Kemudian pada RPJMN periode kedua berada di 6%-6,2 %, dan Faisal menegaskan bahwa kembali pemerintah tidak mampu mencapai target yang telah mereka tetapkan sendiri.

“Target Jokowi periode kedua diturunkan 6%. Enam pun tidak tercapai sebetulnya, jadi rata-rata kalau hitungan saja hingga masa akhir jabatan Jokowi hanya 4% [untuk] periode kedua,” jelas Faisal Basri. Jika memasukan perhitungan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang minus akibat dampak Covid-19, bahkan angka yang keluar, tegas Faisal Basri, lebih rendah.

Lebih jauh, ia memaparkan terdapat dua hal yang menjadi alasan pertumbuhan ekonomi era Jokowi tidak mencapai target. Pertama, bahwa penilaian atas kredit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tidak juga bertumbuh. Menurut Faisal Basri, nilainya bertahan di level 30%.