Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Faisal Basri juga menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah Presiden Jokowi melambat. Terlebih, perlambatan raihan pertumbuhan ekonomi linier dengan turunnya laju pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto.

Data pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 1976-2023. (Dok: tangkapan layar dalam catatan Faisal Basri)

“Data resmi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 10 tahun terakhir justru mengalami perlambatan, tak beranjak dari kisaran 5% –jauh dari target 7% pada pemerintahan Jokowi periode pertama dan 6% pada periode kedua.,” tulis Faisal dalam catatannya.

Sebelumnya pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada 2024 sebesar 5,2%, bahkan lebih rendah dari target capaian tahun ini 5,3%. Meski demikian Jokowi memamerkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu stabil di atas 5% dalam tujuh kuartal terakhir.

“Mempertimbangkan potensi perekonomian yang kita miliki serta dengan tetap memperhitungkan risiko-risiko yang akan datang, maka asumsi dasar ekonomi makro sebagai landasan penyusunan RAPBN 2024 adalah sebagai berikut: pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen,” kata Jokowi.

Warga menyeberang jalan di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta,Kamis (26/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan proyeksi yang lebih rendah dengan pertimbangan kondisi eksternal yang diprediksi masih bergejolak.  Ia menegaskan bahwa kondisi ketegangan geopolitik antara China dan Amerika Serikat juga diperkirakan akan mempengarhui kondisi perdagangan global, terlebih lagi jika muncul kebijakan proteksionisme yang semakin mendisrupsi rantai pasokan global.

Oleh karenanya, Sri Mulyani menegaskan Indonesia harus bisa meningkatkan konsumsi domestik guna mengkompensasi turunnya kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi tahun depan. Tahun depan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga ditargetkan hingga 5,7%.

(wep)

No more pages