“Australia akan menggunakan persenjataan ini untuk memperkuat pertahanan dalam negeri dan menjadi penunjang keamanan yang lebih kuat untuk infrastruktur penting,” ujar pernyataan tertulis kemenlu AS, Jumat (18/8/2023).
Australia sendiri sedang menyusun rencana terperinci terkait kemampuan memproduksi senjata terpandu agar bisa memproduksi rudal yang kompatibel dengan Himars pada tahun 2025.
“Australia berinvestasi dalam untuk meningkatkan persenjataan jarak jauh di semua medan,” kata Menteri Pertahanan Australia Pat Conroy.
AS dan Australia telah menjalin hubungan militer yang lebih erat dalam beberapa tahun terakhir dan menyusun rencana untuk menjaga diri dari militer China yang semakin berani dan didanai dengan baik.
Juli lalu, Washington dan Canberra mengumumkan bahwa AS akan memperluas kehadiran militernya di Australia selama beberapa tahun mendatang, termasuk kunjungan kapal selam AS yang lebih sering dan lebih lama serta kolaborasi dalam produksi peluru kendali.
Presiden Joe Biden akan menjadi menerima kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada bulan Oktober. Biden membatalkan kunjungan ke Australia pada Mei lalu akibat negosiasi plafon yang AS yang berkepanangan di Washington.
(bbn)