Kabid Humas mengatakan menurut laporan yang diberikan Distrik Manajer Susi Air Wilayah Timika Jeremy Jordan Rumi bahwa pesawat itu dipiloti Philips Max Marthin warga berkebangsaan Selandia Baru. Dia membawa 5 penumpang dan lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin Kabupaten Mimika menuju Bandara Paro Distrik Paro Kabupaten Nduga.
“Pukul 06.17 WIT, pesawat Susi Air landing di Bandara Paro Kabupaten Nduga, namun hingga sampai sampai saat pukul 09.15 WIT, pesawat belum juga kembali dari Distrik Paro Kabupaten Nduga ke Timika,” kata Kabid Humas Benny Ady Prabowo.
Sementara itu kasus penyerangan Susi Air ini ditindaklanjuti oleh Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan. Melalui rilis yang diterima oleh Bloomberg Technoz diterakan kronologi insiden itu.
Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB sekarang sedang dalam pencarian
Listyo Sigit Prabowo
Laporan awal terkait kasus penyerangan pesawat milik maskapai Susi Air PK-BVY pada Selasa (7/2) pukul 06.17 LT di Lapangan Terbang (Lapter) Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua. Berdasarkan laporan, pesawat PK-BVY rute penerbangan perintis Timika-Paro tinggal landas normal dari Bandara Timika pukul 05.30 LT dan landing pukul 06.17 LT di Lapangan Terbang Paro.
Namun setelah beberapa jam, pihak Station Susi Air di Timika mendapat info dari Kapolres Kabupaten Nduga bahwa pesawat dirusak (dibakar) serta kondisi pilot dan penumpang masih dalam proses pencarian.
"Saat ini Ditjen Perhubungan Udara terus berkoordinasi dengan pihak keamanan TNI AU, dan rencananya pihak TNI AU akan terbang kembali melintasi Lapter Paro untuk membantu observasi keadaan di sana," kata Kepala Bagian Kerja Sama International, Humas dan Umum Ditjen Perhubungan Udara.
Selain itu pihaknya sudah memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke terus memonitor dan menyampaikan kondisi terkini.
(ezr/frg)