Tindakan polisi ini menunjukkan keinginan pemerintah untuk mencegah kemarahan publik terhadap Zhongzhi, yang mengelola aset lebih dari 1 triliun yuan (Rp2.111 triliun) ini. Namun, upaya ini belum sepenuhnya berhasil: Pekan ini sekelompok orang berkumpul sesaat di kantor Zhongrong International Trust, perusahaan yang sebagian dimiliki oleh Zhongzhi.
Meski kurang dikenal di luar China, Zhongzhi adalah salah satu perusahaan terbesar dalam industri trust (dana amanah) China. Banyak produk trust mereka didukung oleh proyek real estat yang dikelola oleh pengembang bermasalah seperti China Evergrande Group.
Seorang investor di Jiangsu, provinsi timur yang berbatasan dengan pusat keuangan Shanghai, mengatakan polisi mengunjungi rumahnya pada malam hari pekan ini dan memintanya untuk tidak bergabung dalam aksi unjuk rasa. Mereka mencatat detail investasinya, termasuk jumlah yang terlibat, dan mengatakan regulator akan menangani masalah tersebut.
Seorang investor di provinsi Zhejiang mengatakan dia tahu puluhan investor yang mendapat telepon dari polisi yang mendesak mereka untuk tidak demonstrasi dan bersabar. Polisi mengatakan kepada para investor bahwa mereka menggunakan daftar klien Zhongzhi untuk melakukan hal ini.
Beberapa investor mengatakan mereka telah berkonsultasi dengan pengacara mengenai kerugian mereka dan telah memunculkan obrolan di media sosial untuk berbagi informasi. Para pejabat di Beijing dan empat provinsi itu tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan tanggapan.
Protes atas masalah finansial dan masalah lainnya cukup rutin terjadi di China, namun pemerintah cenderung mengerahkan kehadiran polisi yang kuat untuk memastikan itu tidak membesar.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa Zhongzhi Enterprise berencana untuk restrukturisasi utang dan telah mempekerjakan KPMG LLP untuk melakukan audit neraca. Perusahaan berbasis di Beijing berencana menjual aset setelah tinjauan untuk membayar kembali investor, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Belum jelas berapa banyak produk yang gagal bayar oleh Zhongzhi dan apakah perusahaan memiliki aset yang cukup untuk menutupi kekurangan jika dilikuidasi. Zhongzhi telah menangguhkan pembayaran pada hampir semua produknya, kata sumber tersebut.
(bbn)